Prioritaskan Pembangunan Jalan Cempaka Mulia-Pegatan, Pembangunan Jembatan Mentaya Ditunda

Pjs Bupati Kotim Shalahuddin
Pjs Bupati Kotim Shalahuddin

CATATAN.CO.ID, Sampit – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalimantan Tengah Shalahuddin mengumumkan penundaan pembangunan Jembatan Mentaya. Keputusan ini diambil untuk memprioritaskan konektivitas jalan dari Cempaka Mulia Kabupaten Kotawaringin Timur menuju Pagatan Kabupaten Katingan.

“Awalnya, rencana kami adalah membangun Jembatan Mentaya. Namun, setelah mempertimbangkan prioritas dan berdiskusi dengan Bappeda, Dinas PUPR, serta mendengarkan masukan dari kepala desa, kami memutuskan bahwa pembangunan Jalan Cempaka lebih menguntungkan saat ini,” katanya, Jumat, 4 Oktober 2024.

Pendapat kepala desa di Kecamatan Pulau Hanaut menjadi pertimbangan penting. Mereka menilai bahwa infrastruktur jalan yang ada saat ini belum memadai, sehingga lebih baik fokus pada pembangunan jalan daripada jembatan yang membutuhkan anggaran besar.

Setelah melakukan kajian, pemerintah memutuskan untuk memfokuskan pembangunan Jalan Cempaka Mulia sepanjang 125 kilometer. Jalan ini akan menghubungkan beberapa desa hingga Pagatan dan diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta menggerakkan perekonomian lokal.

“Pembangunan jembatan saat ini tidak efektif jika di seberang belum ada jalan. Oleh karena itu, kami prioritaskan jalan terlebih dahulu sesuai masukan dari kepala desa,” lanjut Shalahuddin.

Rencananya, jalan tersebut akan diambil alih oleh pemerintah provinsi untuk memastikan perbaikan dan pembangunan yang maksimal. “Jika memungkinkan, jalan ini akan menjadi jalan provinsi, sama seperti jalan menuju Antang Kalang dan Sampit-Samuda yang kini telah mulus,” tambahnya.

Estimasi anggaran untuk pembangunan Jalan Cempaka Mulia diperkirakan mencapai Rp800 miliar, mencakup pembukaan badan jalan hingga pengaspalan. Di sisi lain, pembangunan Jembatan Mentaya diperkirakan membutuhkan anggaran sebesar Rp1,5 hingga 1,8 triliun. Mengingat tingginya biaya dan infrastruktur di seberang sungai yang belum memadai, fokus utama tetap pada pembangunan jalan.

“Mungkin kita akan memprioritaskan jalan terlebih dahulu yang menghubungkan beberapa desa. Setelah jalan siap, baru kita rencanakan pembangunan jembatan,” tutup Shalahuddin. (C4)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *