Pria Desa Eka Baharui Bunuh Diri Saat Ditinggal Kerabat Ngurus Ayam

Korban saat dievakuasi petugas PMI Kotim.
Korban saat dievakuasi petugas PMI Kotim.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Seorang pria berinisial Feb (31) yang ditemukan meninggal diduga bunuh diri di dalam rumah kerabatnya Desa Eka Baharui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten Kotawaringin Timur. Ia mengakhiri hidupnya saat ditinggal kerabatnya untuk mengurusi ayam di belakang rumah pada Senin, 17 Juli 2023.

Kapolsek Ketapang AKP Rizal Fazrul Wahyudi melalui Kanit Reskrim Ipda Simangunsong menjelaskan bahwa korban diketahui meninggal pertama kali oleh kerabatnya berinisial S, pemilik rumah tempat korban tinggal sekaligus menjadi tempat korban mengakhiri hidupnya.

Kejadian tersebut diketahui oleh S sekitar pukul 18.00 WIB setelah ia kembali dari belakang rumahnya untuk mengurus ayam. Dimana kronologi kejadian tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun pihaknya dari lokasi kejadian perkara.

“Korban ini tinggal bersama keluarganya, saat kejadian S sempat ke belakang rumah untuk mengurus ayam, karena sudah sore. Tidak berselang lama ia kembali dan melihat korban sudah tergantung,” kata Kanit Reskrim Polsek Ketapang, Ipda Simangunsong, Selasa, 18 Juli 2023.

Terkait dengan motif korban nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri belum diketahui. Karena berdasarkan keterangan pihak keluarga korban tidak ada masalah dan terlihat baik-baik saja.

Sementara itu, warga sekitar juga menuturkan hal yang serupa. Ketika kejadian baik saksi maupun warga sekitar tidak mendengar ada suara yang mencurigakan dari korban.

“Secara umum kami belum dapat menyimpulkan motif korban sampai melakukan itu. Kalau dari keterangan warga sebelumnya tidak ada masalah,” bebernya.

Baik keluarga ataupun warga sekitar banyak yang tidak menyangka korban nekat melakukan hal tersebut. Karena sebelum kejadian korban yang masih melajang tersebut tidak menunjukkan gelagat yang mencurigakan.

“Saat ini keluarga korban masih dalam suasana berduka. Belum bisa dimintai keterangan sehingga informasi yang dihimpun belum maksimal. Terkait dengan motifnya juga belum diketahui,” kata Simangunsong. (C11)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *