CATATAN.CO.ID, Sampit – Perputaran uang pada Bazar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Harati mencapai Rp 25 miliar. Kegiatan tersebut salah satu langkah nyata meningkatan ekonomi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pascapandemi Covid-19.
“Pandemi Covid-19 yang melanda Kotim dalam 2 tahun terakhir sangatlah berdampak terhadap perekonomian. Saat ini permintaan terus berupaya untuk memulihkannya, dan salah satu yang sangat membantu adalah Bazar UMKM Harati ini,” ujar Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) Kotim Saleh, saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati Kotim Halikinnor pada penutupan ivent tersebut, Sabtu, 25 Juni 2022.
Bupati Kotim mengapresiasi trobosan yang dilakukan oleh pengurus UMKM Harati. Dan dirinya berharap, pemuda Kotim bisa mencontoh hal tersebut. Sehingga, membantu pemerintah dalam upaya pemulihan perekonomian.
Sementara, Ketua UMKM Harati Rahmat Nor, atau dikenal dengan Rahmat Kotim mengatakan, kegiatan yang pertama kali digelar dalam 2 tahun terakhir tersebut, ternyata dapat membangkitkan perekonomian di daerah ini. Bahkan perputaran uang di lokasi bazar diperkirakan mencapai Rp 25 miliar.
“Bazar yang kami gelar secara mandiri ini ternyata menjadi perhatian masyarakat dan pedagang. Hingga menghasilkan perputaran uang yang mencapai Rp 25 miliar,” kata pria yang sering disapa RK tersebut.
Perputaran uang tersebut berdasarkan keterangan dari pedagang dan juga pengusaha yang berpartisipasi dalam kegiatan. Untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ikut serta sebanyak 70 lapak. Dengan penghasilan permalam mencapai Rp 5 hingga Rp 6 juta. Jika akhir pekan, peningkatan lebih tinggi lagi.
Sementara, untuk stand ukuran 5×5, yang awalnya disiapkan sebanyak 70 buah habis disewa. Sehingga, pada saat pedagang dari luar daerah datang di hari ke empat pelaksanaan kegiatan, terpaksa mereka kembali menambah 20 stand. Sehingga total keseluruhan mencapai 90 stand.
Rata-rata pedagang dan pengusaha yang menyewa stand tersebut, meraih hasil mencapai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta per hari.
“Pengunjung rata-rata tiap harinya mencapai 5.000 hingga 6.000 orang. Bahkan jika akhir pekan tembus hingga 8.000 orang,” terang Rahmat Kotim.
Selain, perputaran uang hingga Rp 25 miliar tersebut juga termasuk hasil pungutan parkir setiap harinya. Baim itu motor, maupun mobil para pengunjung.
“Jadi perputaran uang hingga Rp 25 miliar tersebut, sudah termasuk dari PKL, stand yang disewa pengusaha dan pedagang, arena permainan, dan juga parkir,” terang Rahmat Kotim. (C3)