CATATAN.CO.ID,Sampit- Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Irawati mengaku resah akan peredaran Narkoba di daerah itu. Apalagi Kotim merupakan salah satu kabupaten yang paling rawan dan menjadi sasaran peredaran Narkoba.
Hal tersebut diungkapnnya pada saat kegiatan Seminar pencegahan dan pemberantasan Penyalahgunaan Narkoba (P4GN) dan pencanangan Desa atau Kelurahan, sekolah, perusahaan perkebunan bersinar, yang bertempat di aula rumah jabatan Bupati.
“Kotim memiliki berberbagai transportasi yaitu darat, laut dan udara, serta Kotim juga menjadi pintu masuk daerah-daerah lainnya,” ujarnya, Kamis, 8 Agustus 2024.
Irawati yang juga merupakan Ketua Badan Narkotika Kabupaten Kotim tahun 2022-2024 ini menjelaskan, jumlah kasus dan tersangka penyalahgunaan Narkoba setiap tahun 2023 ada188 kasus dan tersangka sudah menyentuh 107 kasus. Sebanyak 117 tersangka dengan barang bukti sabu-sabu 2.285,38 gram dan ganja 114,43 gram.
“Jenis Narkoba yang banyak beredar di Kotim berdasarkan data dari Polres adalah Narkotika jenis sabu, Zenith dan Dextrometropen, ” jelasnya.
Dirinya mengatakan, tujuannya diselenggarakan seminar P4GN sebagai langkah preventif dalam penanggulangan bahaya Narkoba kepada seluruh masyarakat di Kotim sekaligus berkaitan dengan kunjungan kerja Kepala BNN RI.
“Masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, ormas, tenaga pendidikan pemimpinan perusahaan dan instansi Pemerintah melakukan deklarasi bersama anti Narkoba dan harus berani berkata untuk menolak segala bentuk penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh tokoh DAD,LMDDKT, mantir dan Damang dari 17 kecamatan, kepala SMP, SMA se-Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang dan pimpinan perusahaan baik tambang ataupun perkebunan kelapa sawit kurang lebih 180 orang. (C8)