CATATAN.CO.ID, Sampit – Proyek pembangunan pasar di sejumlah wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memakan anggaran yang terbilang besar. Tidak tanggung-tanggung, anggarannya mencapai miliaran rupiah. Kendati demikian, masih banyak bangunan dari proyek tersebut yang terbengkalai hingga kondisinya sangat memprihatinkan.
”Sangat disayangkan adanya bangunan yang terbengkalai. Coba dihitung, berapa banyak sudah anggaran yang digunakan? Namun bangunannya tidak terpakai hingga terbengkalai,” kata Ketua Umum Fordayak Kotim, Audy Valent, Rabu, 26 Juni 2024.
Dilanjutkannya, aparat penegak hukum harus mengusut hal tersebut karena proyek yang terkesan diabaikan ini hampir terjadi di setiap kecamatan yang ada di Bumi Habaring Hurung ini.
”Penegak hukum harus bergerak untuk menelisik permasalahan pasar ini karena tidak hanya satu titik. Jika hal ini dibiarkan kemungkinan kedepannya akan terulang kembali,” tuturnya.
Aktivis asal Sampit ini pun menyayangkan banyaknya bangunan pasar yang terabaikan. Ia menilai, pembangunan tersebut tidak dikaji secara matang.
”Inilah, apabila penempatan proyeknya strategis yang langsung menyentuh namun tidak melalui kajian yang matang, akhirnya jadi proyek mubazir. Terkesan hanya menghambur-hamburkan uang negara. Yang jadi pertanyaan, siapa yang bertanggung jawab atas kerugian negara tersebut?,” tutupnya penuh tanya.
(C19)