CATATAN.CO.ID, Sampit – Pemkab Kotawaringin Timur melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, Bina Konstruksi, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (SDABMBKPRKP) telah melakukan normalisasi 4 sungai di Sampit.
“Yang sudah kita selesaikan Sungai Baamang dan Sungai Pamuatan. Kemudian saat ini berlangsung pengerukan Sungai Mentawa menggunakan excavator amfibi dan sungai di Desa Telaga Baru kita kerunh menggunakan eksa long,” kata Kepala Dinas SDABMBKPRKP Mentana Dhinar Tristama melalui Kepala Bidang Bina Konstruksi Rony Ilmiawan, Selasa, 25 Juni 2024.
Pengerukan Sungai Baamang menggunakan ekskavator amfibi memerlukan waktu kurang lebih 5 bulan sejak November 2023 hingga 27 April 2024. Sungai Baamang sepanjang 6.854 meter berhasil dikeruk hingga muara.
Lanjutnya, ekskavator amfibi kemudian mengeruk Sungai Pamuatan dari Jalan Menteng hingga Jalan Suka Bangsa sepanjang 3,7 km. Namun pengerukan tersebut tidak sampai muara karena banyak rumah warga menjorok ke sungai sehingga alat berat tidak bisa bermanuver.
Pengerukan sungai Mentawa mulai dikerjakan 24 Juni 2024. Normalisasi tersebut akan mengeruk sungai sepanjang kurang lebih 3,6 kilometer.
“Dari Jalan Kopi Selatan ini sampai Jembatan di Pasar Sejumput 600 meter lalu kembali lagi ke atas kurang lebih 3 km dari panjang keseluruhan sungai ini 6 km,” katanya.
Normalisasi Sungai tersebut salah satu upaya mengatasi banjir di dalam kota. Aliran sungai yang lancar diharapkan dapat mempercepat surut apabila terjadi banjir akibat pasang sungai dan hujan, karena daratan di daerah ini lebih rendah dari permukaan laut.
“Idealnya lebar sungai 10-15 meter dan kedalamannya kurang lebih 2-3 meter agar mengalir lancar hingga muara,” imbuhnya.
Adapun pengerukan sungai menghadapi kendala cuaca dimana hujan dan pasang air sungai menyebabkan excavator amfibi tidak dapat bergerak. Kendala juga dihadapi di muara yang banyak bangunan menjorok ke sungai membuat alat berat tidak bisa bermanuver. (C4)