CATATAN.CO.ID, Kuala Pembuang – Kegiatan Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak (CGP) Daerah Khusus Angkatan 11 Kabupaten Seruyan yang berlangsung dari 1 hingga 3 Desember 2024, berhasil diselenggarakan dengan sukses dan dianggap berdampak positif bagi kemajuan sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Seruyan Rusdi Hidayat, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan ini sebagai program luar biasa yang memberikan dampak positif bagi kemajuan sekolah.
“Semangat para guru penggerak ini telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sekolah di seruyan,” ujar Rusdi Hidayat.
Dirinya juga menerangkan bahwa selama ini banyak guru-guru di Seruyan yang memiliki inovasi serta kelebihan yang mempuni, hingga membawa mereka pada raihan prestasi di tingkat provinsi dan nasional.
Kegiatan ini diikuti oleh 37 peserta yang terbagi dalam 3 kelas, yaitu Kelas A, B, dan C.
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 4 Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) ini dilaksanakan di halaman parkir Dinas Pendidikan Kabupaten Seruyan, dengan berbagai kegiatan yang melibatkan 37 peserta dari jenjang SD, SMP, dan SMA.
Hari pertama kegiatan diawali dengan materi tentang komunitas sekolah, pengembangan program sekolah, serta posisi diri sebagai calon guru penggerak.
Hari kedua dilanjutkan dengan penguatan kompetensi diri dan komunitas praktisi. Puncak acara, yaitu panen hasil belajar, dilaksanakan pada hari ketiga, meskipun sempat terkendala cuaca hujan lebat pada sore harinya.
Meski demikian, semangat peserta tidak surut, dan mereka tetap antusias mempersiapkan dan mendekorasi stand-stand mereka dengan indah.
Pada acara panen hasil belajar, peserta memamerkan berbagai produk dan hasil kegiatan di sekolah masing-masing, termasuk media pembelajaran yang beragam, hasil karya siswa yang bernilai pengetahuan dan ekonomi, serta produk-produk makanan yang dibuat oleh siswa dengan bimbingan guru. Setiap stand menggambarkan inovasi yang dihasilkan di sekolah dan komunitas mereka.
Setelah acara pembukaan, dilakukan kunjungan ke setiap stand panen hasil belajar yang telah disiapkan oleh peserta dari masing-masing kelas. Rusdi Hidayat juga menyampaikan apresiasi terhadap produk-produk yang ditampilkan oleh para peserta, yang tidak hanya mewakili sekolah tetapi juga produk khas dari daerah tempat mereka bertugas.
Toto Widyanto, S.Pd, salah satu peserta dari SMPN 1 Suling Tambun mengatakan, program ini sangat bermanfaat.
“Program ini telah mengubah pola pikir saya sebagai guru, di mana kami diajarkan tentang filosofi Ki Hajar Dewantara, praktek coaching, serta bagaimana mengajar dengan melihat potensi dan keberagaman murid,” ujar Toto.
Toto juga menambahkan bahwa meskipun sekolahnya terletak di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), mereka tetap semangat mengajar dan bahkan telah membuat podcast sekolah yang merekam sesi berbincang antara murid dan guru, sebagai salah satu inovasi pendidikan.
Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang bertujuan untuk mencetak pemimpin pembelajaran di sekolah.
Program ini terdiri dari pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama enam bulan. Untuk daerah khusus seperti Seruyan, program ini dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran tatap muka (PTM) agar para peserta dapat langsung berinteraksi dan berkolaborasi dalam memajukan pendidikan.
Dengan suksesnya pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan di sekolah mereka dan mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas. (C3)