CATATAN.CO.ID, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) akan memeriksa kesehatan anak bekantan yang ditemukan warga Sampit, Kotawaringin Timur di Kereng Pangi, Katingan.
“Kondisi mata ada cacat atau rabun rencananya akan diperiksa tim dokter Seksi Wilayah Konservasi II BKSDA Kalteng di Pangkalan Bun,” kata Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit, Muriansyah, Kamis, 28 Juli 2022.
Setelah diperiksa barulah diketahui, apakah anak bekantan itu akan direhabilitasi atau langsung dilepasliarkan.
Bekantan yang telah diserahkan ke BKSDA itu diduga mengalami kerusakan atau sakit pada matanya. Hal inilah yang diduga menyebabkan anak bekantan ini terpisah dari induknya.
“Anak bekantan ini tidak tahu arah, saat bergerak seperti tidak melihat,” katanya.
Pantauan catatan.co.id pada bagian bola mata bekantan tertutup semacam selaput berwarna putih seperti katarak. Ini menyebabkan anak bekantan yang diperkirakan berusia kurang dari 2 tahun ini tidak bisa melihat dengan normal.
Sebelumnya, Sumarno, warga Jalan Desmon Ali, Kecamatan Baamang, Sampit, Kotawaringin Timur, menyerahkan anak bekantan itu ke BKSDA di pos Manggala Agni di Sampit.
Anak bekantan itu ditemukannya di jalan raya trans Kalimantan saat menuju Kota Sampit. Anak bekantan tersebut nyaris saja tertabrak kendaraan lain yang lewat.
Karena kasihan akhirnya anak bekantan itu dibawa. Lalu diserahkan ke BKSDA Pos Jaga Sampit. C1