CATATAN.CO.ID, Sampit – Literasi maupun engetahuan masyarakat terkait keuangan syariah di Kabupaten Kotawaringin Timur tergolong masih rendah. Padahal, keuangan syariah dinilai berisiko lebih rendah dibanding keuangan konvensional.
“Pasar modal syariah lebih rendah risikonya dibandingkan dengan pasar modal konvensional. Pembedanya yaitu adanya akad yang membedakan bisnis atau produk antara yang halal dan haram,” ujar Sekretaris Daerah Fajrurahman saat membuka kegiatan Sekolah Modal Syariah di rumah jabatan Bupati Kotim, Selasa 24 Oktober 2023.
Pasar modal syariah merupakan sarana investasi yang dapat dioptimalkan untuk masyarakat.
“Literasi dan inklusi keuangan syariah masih sangat rendah. Dengan tingkat inklusi yang lebih tinggi dari literasi maka bisa memunculkan masalah-masalah yang harus kita intervensi dalam bentuk edukasi kepada masyarakat,” katanya.
Pria yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Kotim ini juga mengungkapkan, sebagian masyarakat masih banyak yang terjebak dalam masalah-masalah yang berkedok investasi karena tidak mengetahui seluk beluk pasar modal.
“Oleh karena itu saya meminta dan ini menjadi pehatian penting bagi para pihak terkait untuk lebih meningkatkan sosialisasi edukasi kepada masyarakat agar dapat berinvestasi sesuai dengan syariat Islam di pasar modal syariah,” imbaunya.
Sambungnya, saat ini masyarakat dinilai konsumtif, lebih senang membelanjakan penghasilannya ketimbang berinvestasi di pasar modal karena masih takut dan was-was cara beriventasi seperti itu.
“Saya berharap memalui kegiatan ini, masyarakat agar bisa mengetahui dan belajar untuk mulai beriventasi guna meningkatkan perekonomian masyarakat, kenali produk dan kenali juga resikonya. Meningkat banyak aplikasi dan pihak yang berkedok investasi dan akhirnya merugikan nasabah,” tutupnya. (C8)