CATATAN.CO.ID, Sampit– Kualitas udara di Kabupaten Kotawaringin Timur berada di tingkat berbahaya, Minggu, 1 Oktober 2023. Hal tersebut disebabkan kebakaran lahan yang semakin merajarela.
Melalui laman ISPU Kementerian Lingkungan Hidup dapat diakses Kotawaringin Timur berada di level berbahaya. Berada di bawah Kota Palembang Bukit Kecil.
“Sekarang kalau pagi tidak berani buka pintu soalnya kabutnya masuk ke rumah,” ujar Ica, salah seorang warga.
Lanjutnya, kabut asap tersebut membuat keluarga merasa mulai sesak napas, batuk dan flu.
“Saya ada anak balita dan dua anak saya sudah bersekolah, dan mereka selalu saya minta menggunakan masker dua lapis, biar tidak mengirup udara yang bercampur kabut,” ungkapnya.
Tidak hanya itu saja, Zahra, warga lainnya di perumahan Jalan Pramuka Sampit juga merasakan dampak akan hal tersebut.
“Saya sudah jarang sekali keluar rumah, apa lagi waktu kebakaran lahan yang membuat kami terkepung kabut asap. Walaupun pintu rumah sudah tertutup rapat tapi kabut masih tercium,” jelasnya.
Masyarakat Kabupaten Kotim mulai mengeluhkan kualitas udara berbaya yang disebabkan kabut asap yang terjadi karena adanya Karhutla.
“Kalau keluar rumah dan bekerja saya sekarang wajib menggunakan masker dan kaca mata, soalnya pedih di mata dan mata memerah,” ungkap Eko, salah satu pekerja swasta.
Saat ini tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kotim baik itu puskemas ataupun lain-lainnya terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk selalu menggunakan masker.
“Gunakan masker saat keluar rumah dan perbanyak minum air putih dan memakan makanan yang sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kotim Umar Kaderi. (C8)
