CATATAN.CO.ID, Sampit – Sweeping pengukuran balita serentak dan clearing data sukses perbaiki capaian pencatatan Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Ada dua langkah yang kita lakukan yang pertama kita sweeping semua balita kita sisir door to door dan yang kedua kita melakukan cleaning data karena datanya ada yang double. Ada satu anak memiliki empat data,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim Umar Kaderi, Kamis, 4 Juli 2024.
Sebelumnya, capaian penimbangan balita di Kotim terendah di Kalimantan Tengah dengan 28,64 persen. Data itu disebut-sebut menjadi penyebab tingginya angka stunting 35,5 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI).
Pihaknya berupaya memperbaiki data tersebut yang juga telah diperintahkan pemerintah pusat berdasarkan SK Kementerian Dalam Negeri untuk mengoptimalkan data E-PPGBM 1-30 Juni 2024.
Dengan waktu mendesak hanya 3 hari pada akhir Juni, Dinkes Kotim bersama Satgas Stunting mengerahkan waktu untuk sweeping Pengukuran balita dari rumah ke rumah. Namun 3 hari tersebut hanya memperoleh capaian 54,24 persen. Sehingga gerakan diperpanjang hingga 5 Juli 2024.
Lanjutnya, setelah kerja keras tersebut pada Rabu, 3 Juli 2024 membuahkan hasil. Data pengukuran balita melampaui target 99,11 persen. Berdasarkan data nyata di lapangan tersebut angka stunting pun turun signifikan menjadi 19,14 persen.
“Kita menemui double data tersebut sangat banyak, kurang lebih 20.000 sekian. Bisa jadi disebut kemarin data stunting kita tinggi karena double data,” ujarnya.
Saat ini masih tersisa 2 hari untuk sweeping pengukuran balita dari rumah ke rumah. Pihaknya akan terus mengoptimalkan hingga 100 persen. (C4)