CATATAN.CO.ID, Sampit – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menuju gerakan “Ayo Kembali ke Sekolah” guna menekan jumlah Anak Tidak Sekolah (ATS).
“Kotawaringin Timur terpilih menjadi salah satu sampel untuk melaksanakan program tersebut. Berdasarkan hasil verifikasi dan validasi lapangan, memang ada anak yang mau berhenti sekolah. Tapi, kembali lagi bersekolah setelah dibujuk pihak sekolah,” kata Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SD Dinas Pendidikan Kotim, M. Noor Aqbar, Rabu 18 Oktober 2023.
Dia menyampaikan hal itu usai mendampingi Tim Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek RI saat melakukan sosialisasi gerakan “Ayo Kembali ke Sekolah”.
Sosialisasi tersebut dilaksanakan di SDN 1 Baamang Tengah, SDN 1 Baamang Hulu, dan SDN 2 Baamang Hulu. Selain Aqbar, turut hadir Kepala Bidang Pembinaan SD Disdik Kotim, Mahbub.
“Jadi sejatinya sekolah-sekolah sudah melaksanakan hal-hal yang termasuk ke dalam sosialisasi gerakan ‘Ayo Kembali ke Sekolah’ untuk usia anak sekolah,” tambah Aqbar.
Lanjutnya, Disdik Kotim juga akan mengundang sebanyak 16 SD yang terdiri dari kepala sekolah dan guru untuk mensosialisasikan program “Ayo Kembali ke Sekolah”.
Menurutnya, penyebab seorang anak menjadi ATS, yaitu kondisi ekonomi orang tua, Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dan perpindahan orang tua.
Sementara itu, Tim Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek RI, Didik Triyuswanto mengatakan ada tiga kelompok ATS.
“Pertama ATS karena drop out atau putus sekolah. Kedua, karena memang belum pernah bersekolah. Dan yang ketiga, karena belum melanjutkan sekolah,” sebut Didik.
Dia menjelaskan, berbagai peraturan perundang-undangan sudah mengamanatkan bahwa pemerintah mempunyai kewajiban melayani pendidikan dasar kepada semua anak. Selain pemerintah, dia menekankan bahwa sekolah, orang tua, maupun masyarakat juga memiliki tanggung jawab untuk mewujudkan pendidikan bagi setiap anak. (C10)