Komunitas Peduli Kotim Ungkap Empat Keluhan Utama Layanan RSUD dr Murjani Sampit dalam RDP Bersama Komisi III DPRD Kotim

Suasana RDP Komisi III DPRD Kotim dengan manajemen RSUD dr Murjani Sampit, Rabu, 6 November 2024.
Suasana RDP Komisi III DPRD Kotim dengan manajemen RSUD dr Murjani Sampit, Rabu, 6 November 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Komunitas Peduli Kotim, diwakili oleh Riduan Kesuma, mengungkapkan empat masalah utama terkait pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diadakan oleh Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim). Riduan berharap empat poin yang diajukan dapat mendorong peningkatan kualitas pelayanan di rumah sakit tersebut.

“Ada empat hal yang kami sampaikan kepada Ketua DPRD Kotim dan Komisi III, yaitu masalah manajemen, pelayanan BPJS Kesehatan, keamanan, dan pengelolaan parkir,” kata Riduan pada Rabu, 6 November 2024.

Riduan menegaskan bahwa kritik ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan RSUD dr Murjani. Meskipun fasilitas fisik sudah memadai, pelayanan publik di rumah sakit masih perlu diperbaiki. Salah satu contoh masalah pelayanan yang disoroti adalah keterlambatan penanganan pasien akibat gangguan pada sistem pendaftaran online.

“Jika sistem online terganggu, tenaga teknis harus segera mengatasi agar tidak membahayakan pasien,” ujar Riduan.

Riduan juga mengusulkan adanya petugas front office yang siap melayani pasien di awal proses penerimaan, terutama untuk mempercepat respons bagi pasien baru.

Terkait layanan BPJS Kesehatan, Riduan menyoroti kendala yang sering dihadapi pasien dalam mengakses layanan BPJS. “Pasien kesulitan menghubungi konselor BPJS di rumah sakit, yang seringkali tidak bisa dihubungi. Solusi untuk memudahkan akses layanan BPJS sangat diperlukan,” jelasnya.

Selain itu, Riduan menekankan perlunya peningkatan pada proses pengambilan obat, agar pasien tidak harus menunggu lama.

Riduan juga menyarankan agar RSUD dr Murjani melakukan sosialisasi terkait kuota layanan harian. “Masyarakat yang datang dari jauh kasihan kalau harus pulang tanpa pelayanan. Sosialisasi kuota sangat penting untuk mencegah kesalahpahaman,” ujarnya.

Poin terakhir yang disampaikan adalah pengelolaan sampah medis. Komunitas Peduli Kotim menemukan adanya limbah medis yang kurang terkelola dengan baik, yang berpotensi membahayakan masyarakat sekitar.

Empat poin ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga bagi manajemen RSUD dr Murjani untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Kotim. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *