Karya P5 Siswa Berpotensi Jadi Produk UMKM

Bupati Kotim Halikinnor membeli 4 bungkus pepes ikan yang dibakar dengan briket daun kering karya SMPN 3 Sampit Selasa 27 Desember 2022
Bupati Kotim Halikinnor membeli 4 bungkus pepes ikan yang dibakar dengan briket daun kering karya SMPN 3 Sampit Selasa 27 Desember 2022

CATATAN.CO.ID, Sampit – Karya Hasil Pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berpotensi dikembangkan menjadi produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini diutarakan Lurah Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Rudi Setiawan.

“Dan saya juga sedikit tertarik dan kaget dengan adanya kreativitas anak-anak SD. Kreativitas seperti, produsen rumah tangga, termasuk dalam UMKM. Dan, ini kami juga dari kelurahan sangat mendukung ini. Dan, mungkin ini akan kita kembangkan nantinya,” ujar Rudi, Kamis, 29 Desember 2022.

Sambungnya, kreativitas yang diadakan dan dibuat para peserta didik perhatian dan perlu didukung. Sehingga, ke depannya karya siswa tersebut bisa bergabung dengan sektor UMKM.

“Yang mana saat ini kan, UMKM ini sangat didukung oleh pemerintah. Bupati kita juga sangat mendukung UMKM,” tambah Rudi.

Rudi pun tercatat sempat mengunjungi pameran karya P5 siswa SDN 4 Sawahan di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang pada Rabu, 21 Desember 2022.

Sementara itu, pengembangan produk P5 menjadi UMKM sejatinya telah mulai dilakukan sejumlah sekolah. Beberapa sekolah yang tercatat telah mengembangkan kreasi hasil pembelajaran P5 ke ke dalam UMKM, seperti SDN 4 Ketapang, SDN 3 Kota Besi Hilir.

Bahkan, keduanya sudah mulai mengelola koperasi sekolah untuk mengembangkan beberapa produk P5 siswa, dengan nama Koperasi SDN 4 Ketapang (KOSEPAT) dan Koperasi SDN 3 Kota Besi Hilir (KOSELIR).

SDN 4 Ketapang mengelola produk serbuk dan rajangan bawang dayak, serta handsanitizer dari bawang dayak. Sedangkan, SDN 3 Kota Besi Hilir mengembangkan produk berbahan dasar serai.

Sementara itu, SMPN 3 Sampit juga sudah mengembangkan beberapa produk karya P5 siswa yang dilaporkan sudah ramai pesanan. Produk-produknya tersebut, yaitu briket dari daun kering dan sabun dari minyak jelantah.

Tentu saja, masih banyak lagi beberapa sekolah lainnya di Kotim yang telah menjalankan pengelolaan produk P5 siswa. Dan, sudah mulai dilaksanakan secara berkelanjutan. (C10)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *