CATATAN.CO.ID, Sampit – Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengangkat isu ketimpangan kualifikasi guru dan distribusi tenaga pendidik yang dinilai masih belum merata di berbagai wilayah.
“Perlu upaya serius dari pemerintah daerah untuk memastikan pendidikan berkualitas yang merata bagi seluruh masyarakat. Salah satu faktor penting adalah kualifikasi pendidikan tenaga pengajar yang di sejumlah wilayah Kotim masih belum memenuhi standar,” ungkap Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah, Rabu, 13 November 2024.
Riskon menjelaskan bahwa di beberapa sekolah di Kotim, terdapat guru yang hanya berpendidikan SMA yang harus mengajar karena kurangnya tenaga pendidik berkualifikasi di daerah-daerah terpencil. Sebaliknya, di wilayah perkotaan, justru terjadi kelebihan guru.
“Situasi ini mencerminkan ketidakseimbangan dalam dunia pendidikan kita. Ada sekolah yang kekurangan guru berkualifikasi, sementara di perkotaan ada kelebihan tenaga pengajar,” ujarnya.
Fraksi Golkar mendesak agar Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) terkait segera melakukan inventarisasi kebutuhan tenaga pendidik sebelum tahun ajaran baru 2025 dimulai. Riskon juga menekankan pentingnya perencanaan SDM guru yang matang agar distribusi tenaga pengajar di Kotim lebih seimbang.
“Kami berharap ada tindakan konkret untuk memeratakan guru, termasuk melalui inventarisasi data secara menyeluruh guna mengetahui kebutuhan pasti tenaga pendidik di tiap wilayah,” pungkasnya. (C4)
