CATATAN.CO.ID, Sampit – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan melakukan konsolidasi pada momen perayaaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Partai Demokrat.
“Agenda kami konsolidasi internal di mana kami juga mengenalkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) tingkat DPR RI dan Bacaleg DPRD Kalteng Dapil II, Kotim-Seruyan,” kata Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrat Kalimantan Tengah, Junaidi, Sabtu 9 September 2023.
Dia menyampaikan hal itu saat menghadiri peringatan HUT ke-22 Partai Demokrat di Aqurius Boutique Hotel, Sampit, Kotim.
Konsolidasi tersebut menekankan target-target yang wajib dicapai baik di tingkat provinsi maupun kabupaten Kotim dan Seruyan.
“Target kami 8 kursi di Kotim dan 5 kursi di Seruyan. Harapannya, endingya nanti Kotim dan Seruyan bisa mengusung sendiri calon dari Partai Demokrat di Pilkada tahun 2024,” tandasnya.
Dia berharap kader masing-masing ketua DPC Partai Demokrat Kotim dan Seruyan bisa menjadi figur yang diajukan. Mengingat Partai Demokrat memiliki keinginan untuk berbuat lebih besar lagi untuk.
“Yakni di provinsi melalui Nadalsyah serta di Kotim dan Seruyan melalui DPC kami. Walaupun kita tidak memungkiri pembangunan sudah ada cuman Demokrat ingin berperan dan berbuat lebih untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Kotim, Jhon Krisli pun menyampaikan jumlah target Partai Demokrat di Kotim ialah sebanyak 8 kursi legislatif.
“Mengapa 8 kursi? Karena merupakan target minimal 20 persen kursi legislatif di Kotim yang disyaratkan sebagai ambang batas pencalonan Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada mendatang,” sebutnya.
Adapun perayaan HUT ke-22 Partai Demokrat di Sampit itu turut dihadiri Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kotim, Rudy Kamislam. Dia menyampaikan sambutan Bupati Kotim, Halikinnor.
“Yang perlu kita sepakati adalah bahwa Pemilu merupakan arena konflik yang legal dalam memperebutkan kekuasaan,” sebut Rudy.
Lanjutnya, Pemilu menjadi ajang kontestasi, kompetisi, kejuaraan dan perlombaan di mana pada akhirnya pihak yang kalah akan memberi apresiasi dan yang menang tidak tinggi hati. Melainkan, saling merangkul karena perbedaan dalam pemilu bukan untuk membuktikan mana yang benar dan mana yang salah. (C10)