Catatan Serangan Buaya di Kotim sejak 2010 hingga 2025

Grafis kasus serangan buaya di Kabupaten Kotawaringin Timur selama 15 tahun terakhir.
Grafis kasus serangan buaya di Kabupaten Kotawaringin Timur selama 15 tahun terakhir.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Sampit mencatat 51 serangan buaya terhadap warga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sejak tahun 2010 hingga 2025. Catatan ini menjadi sorotan, mengingat tingginya angka serangan yang terjadi di sejumlah wilayah rawan.

Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, menjelaskan bahwa selama 15 tahun terakhir, terjadi 51 kejadian serangan buaya. Dari jumlah tersebut, tujuh orang meninggal dunia, 21 lainnya mengalami luka ringan, tujuh luka berat, dan sisanya tidak mengalami luka.

Muriansyah memaparkan bahwa Kecamatan Mentaya Hilir Selatan (MHS) mencatatkan jumlah korban terbanyak, yaitu 16 orang. Wilayah lain seperti Teluk Sampit, Seranau, Pulau Hanaut, dan beberapa kecamatan lainnya juga tercatat mengalami serangan. Menurutnya, faktor utama yang memicu serangan buaya adalah keberadaan kandang ternak di tepi atau di atas sungai, serta perilaku warga yang membuang bangkai hewan ke sungai.

“Sebagian besar kejadian serangan terjadi akibat aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK) sebanyak 40 kasus. Sisanya terjadi saat warga mencari ikan, karang, atau udang sebanyak 8 kasus, jatuh 1 kasus, dan aktivitas lainnya 2 kasus,” ungkapnya.

grafis catatan serangan buaya dalam 15 tahun terakhir

BKSDA pun tidak hanya mencatatkan kejadian per kejadian semata, tetapi juga berupaya mengurangi risiko. Salah satunya dengan berkoordinasi dengan pemerintah desa yang wilayahnya rawan keberadan predator berdarah dingin tersebut.

Lebih lanjut, penyediaan mesin air dan profil tank, aktivitas warga di dekat sungai pun berkurang, yang berkontribusi pada pengurangan risiko serangan buaya.Ia berharap ke depan aktivitas warga di sungai dapat terus ditekan bahkan bila perlu diminimalisasi. Ini guna menghidari konflik dengan hewan buas ini.

Muriansyah mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada, terutama saat beraktivitas di sungai pada malam hari. BKSDA terus mengedukasi warga agar tidak beraktivitas di daerah rawan dan menghindari perilaku yang dapat menarik perhatian buaya. (C1/*)

 

hut kotim 72 catatan.co.id

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *