CATATAN.CO.ID, Sampit – Ansori Muslim, seorang pemuda yang diduga menjadi korban pengeroyokan. Ia meninggal dunia seminggu setelah kejadian. Pihak korban berusaha mendapatkan keadilan namun diabaikan oleh oknum kepolisian.
Tante korban, Ritta mengungkapkan kekecewaannya terhadap tingkah laku oknum di Polsek Ketapang berinisial W yang seakan menyepelekan pihaknya saat hendak membuat laporan.
”Setelah mengantar keponakan saya ke RSUD dr Murjani Sampit, kami melapor ke Polsek. Di sana kami bertemu dengan oknum W. Tapi dia seakan mengabaikan, saat kami membuat laporan, dia selalu mengobrol dengan orang lain,” ucapnya saat ditemui di rumah duka, Minggu, 17 November 2024.
Pihaknya berusaha membuat laporan pada Jumat, 8 November 2024. Namun laporannya baru keluar di hari pemakaman korban, yakni Sabtu, 16 November 2024. Menurutnya, oknum tersebut juga mempertanyakan hal yng kurang tepat dipertanyakan pada pihak korban.
”Awalnya kami tidak tahu siapa terduga pelakunya dan bagaimana kejadiannya. Tapi sekarang ada beberapa nama yang kami curigai. Semoga aparat kepolisian bisa dengan cepat menangkap pelaku, dan menghukumnya sesuai prosedur yang berlaku,” tukas Ritta.
Untuk diketahui, korban sempat dirawat di RSUD dr Murjani Sampit karena tidak sadarkan diri. Korban mengalami luka memar dan robek di bagian pelipis hingga mendapatkan 15 jahitan. Bahkan korban mengalami penggumpalan darah di bagian kepala belakang. (C19)