CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala Dinas Pendidikan Kotawaringin Timur Suparmadi ingin, para lulusan sarjana memiliki pandangan jauh kedepan secara profesional. Ini ia katakan mengingat belum lama ini sejumlah perguruan tinggi di Sampit melaksanakan kegiatan wisuda.
Suparmadi mengatakan, tantangan kedepannya telah menunggu para sarjana. Karena itu hendaknya hal tersebut tidak dijadikan suatu hambatan untuk lebih maju. Namun jadikan sebagai peluang bagi para sarjana yang baru menyelesaikan pendidikan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
“Penyelenggaraan kelulusan ataupun wisuda merupakan refleksi dalam pendidikan. Keberhasilan hendaknya tidak hanya dipandang sebagai acara seremonial rutin saja. Tapi harus disikapi secara arif dan bijak untuk melakukan koreksi terhadap proses manajerial dari penyelenggaraan pendidikan,” katanya, Jumat, 12 November 2021.
“Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian hasil yang telah dicapai. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari kerja keras dan usaha seluruh civitas akademik. “Sebagai generasi muda yang menyandang predikat sarjana merupakan generasi penerus dan kader pemimpin yang akan memikul dan meneruskan perjuangan bangsa,” imbuh Suparmadi.
Yang mana, tambahnya, hakekat seorang pemimpin harus memiliki pandangan jauh ke depan, artinya dalam kiprah pembangunan bangsa dan negara ini harus bekerja keras, profesional, memiliki loyalitas tinggi dan memegang teguh kejujuran serta mampu melihat berbagai interaksi dan mengambil posisi sikap dan pandangan yang tepat dan akurat.
“Tunjukkan bahwa sarjana dapat dibanggakan, sebagai pemikir dan pelaku pembangunan di Kotim, agama, bangsa dan negara. Sebagai alumni dari perguruan tinggi dari segi kegiatan formal di bangku kuliah sudah selesai, namun yang lebih berat dan penuh tantangan adalah usaha untuk membangun diri sendiri, masyarakat, agama, bangsa dan negara sesuai dengan keahlian masing-masing,” tegasnya.
Menurut Suparmadi, tantangan inilah yang akan dihadapi nantinya setelah terjun di masyarakat, lebih dari itu pula dengan kemampuan yang dimiliki hendaknya dimanfaatkan untuk mewujudkan peningkatan sumber daya sebagai salah satu pilar dalam pembangunan.
“Junjung tinggi kejujuran dan kebenaran sesuai dengan hakikat ilmu pengetahuan, mengembangkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan untuk kemajuan agama, bangsa dan negara, serta keseluruhan kemanusiaa, menjaga keluhuran almamater dan menjaga martabat,” pesannya. (*)