CATATAN.CO.ID, Sampit – Warga Tumbang Tilap, Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kecewa mendengar jawaban dari pihak managemen PT Buana Adhitama (BAT) saat mediasi, Sampit Kamis, 6 Oktober 2022.
“PT BAT ini datang ke kampung kami sejak tahun 2004, yang awalnya mereka nyatakan akan masuk untuk membuka lahan. Kami yang masih awam menurut saja asalkan pemerintah daerah mengizinkan,” ujar Duli, Sampit salah seorang warga Desa Tumbang Tilap, Kamis, 6 Oktober 2022.
Dirinya menjelaskan beberapa tuntutan warga Desa Tumbang Tilap kepada PT. BAT, yakni penyerahan hak 20 berupa plasma kepada warga, perbaikan kanan-kiri jalan dan limbah pabrik yang mengganggu warga setempat.
“Limbah pabrik yang terkadang mengalir atau meluap kadang juga tidak, hal ini juga sangat mengganggu warga sekitar,” jelasnya.
Duli menyatakan rasa kecewanya kepada PT BAT terkait dengan jawaban yang diberikan oleh pihak managemen perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan akan tuntutan hak warga Desa Tumbang Tilap tidak diberikan PT BAT, dirinya bersama warga setempat menyampaikan ancaman akan memportal dan memblokir total jalan di Desa Tumbang Tilap.
“Saya atas nama warga Desa Tumbang Tilap akan memortal dan memblokir total jalan perusahaan, kami akan pasang badan. Siapapun yang menghalangi kami tidak takut, karena ini adalah hak kami dan ada aturannya,” tutupnya. (C8)