Inflasi Kota Sampit Tertinggi Ke-51 di Indonesia

Cabai rawit menjadi salah satu komoditas yang memilki andil dalam inflasi di Sampit, Kotawaringin Timur.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur, mencatat dari pada Januari 2022 di Indonesia, dari 90 kota IHK, 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota mengalami deflasi.

Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman menjelaskan inflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga (1,53 persen) dan terendah terjadi di Manokwari (0,02 persen). Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kotamobagu (0,66 persen) dan terendah terjadi di Jayapura (0,04 persen)

“Kota Sampit menempati peringkat ke-51 inflasi tertinggi di Indonesia dengan inflasi sebesar 0,58 persen,” jelas Eddy, Rabu, 2 Februari 2022.

Inflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,08 persen); kelompok pakaian dan alas kaki (0,14 persen), kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,78 persen).

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,56 persen); kelompok kesehatan (0,05 persen); kelompok transportasi (0,17 persen); dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,76 persen).

Sedangkan untuk tingkat inflasi tahun kalender Januari 2022 sebesar 0,58 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Januari 2022 terhadap Januari 2021) sebesar 5,12 persen.

Komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi antara lain cabai rawit, angkutan udara, bahan bakar rumah tangga, mangga, dan shampo. Sedangkan komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi antara lain bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, rokok kretek filter, telur ayam ras, minyak goreng

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *