CATATAN.CO.ID, Sampit – Sebanyak 11 ribu hektare lahan di Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur terbakar di musim Karhutla dalam beberapa bulan terakhir, tahun 2023 ini.
Camat Teluk Sampit Dedi Purwanto mengungkap, luasnya lahan yang terbakar tersebut merupakan kejadian yang luar biasa.
“Selama saya menjadi Camat ini merupakan kejadian yang luar biasa. Sempat hujan tetapi tidak sederas di Sampit,” kata Dedi, Jumat, 22 September 2023.
Saat ini, imbuh dia, hos pot memang tidak terlihat. Tetapi beberapa hari ini cuaca mulai panas lagi. Pihaknya bersama dengan masyarakat melakukan antisipasi Karhutla.
“Kita lebih memperketat pengawasan, apalagi wilayah ini merupakan daerah kering yang mudah terbakar,” ucapnya.
Dedi menjelaskan, kawasan yang terbakar merupakan lahan nganggur atau lahan yang tidak difungsikan.
“Di kawasan permukiman sempat terkena, tetapi tidak parah. Yang paling parah kawasan yang belum tergarap, sawah-sawah yang tidak difungsikan dan kebun-kebun masyarakat yang tidak urus lagi oleh pemiliknya,” urainya.
Dedi juga mengungkapkan, kawasan yang terbakar cukup banyak kurang lebih 11 ribu hektare. Areal tersebut terdapat dari perbatasan Kabupaten Seruyan dan Kabupaten Kotim.
“Sebelas ribu hektare ini baru dua desa yaitu Desa Ujung Pandaran dan Desa Lempuyang. Karena kedua desa ini merupakan wilayah yang paling luas di Teluk Sampit,” katanya.
Karena kondisi rawan Karhutla tersebut sejauh ini BPBD Kotim selalu memantau Teluk Sampit terhadap ancaman kebakaran lahan. (C8)