CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Daerah Pemilihan (Dapil) I, Sihol Parningotan Lumban Gaol mengatakan, sudah ada uji coba aplikasi pembelian tabung Liquid Gas Petroleum (LPG) bersubsidi.
Kendati demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah tetap perlu mengawasi secara ketat.
“Jadi, orang yang mau membeli LPG 3 kilogram itu harus diinput di aplikasi. Nah, yang jadi permasalahan apakah ada kontrol dari pemerintah, baik dari Badan Penyelenggara Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) ke pangkalan penjualan gas LPG,” ujarnya, Minggu, 30 Juli 2023.
Dengan adanya aplikasi tersebut, ketika sesorang akan membeli tabung gas di suatu pangkalan. Orang yang bersangkutan akan terekam datanya lewat aplikasi tersebut.
“Maka, seharusnya ketika orang tersebut mau membeli di pangkalan gas yang lain, seharusnya tidak boleh dilayani,” terang Lumban Gaol.
Meski begitu, dia mengingatkan bahwa secanggih apapun suatu aplikasi, pihak yang terlibat di dalamnya harus tetap menjaga integritas tinggi.
Karena jika tidak, maka kehadiran aplikasi tersebut tidak akan berdampak secara signifikan dalam menyelesaikan permasalahan.
“Karena meskipun ada aplikasi, bisa timbul pihak-pihak yang berusaha menyiasati kelemahan penerapan aplikasi tersebut. Kan bisa saja disiasati,” ucap Lumban Gaol.
Dia pun berharap ke depannya, setiap pangkalan gas LPG selalu diinvestigasi guna memastikan apakah penerapan aplikasi tersebut benar-benar sesuai dengan koridor yang telah ditetapkan.
Adapun sebelumnya, Bupati Kotim, Halikinnor menyampaikan bahwa harga eceran LPG tabung 3 kilogram masih tinggi berkisar Rp 40.000 – Rp 45.000 per tabung di daerah perkotaan.
Berdasarkan data inflasi Sampit pada 2022, peningkatan indeks harga bahan bakar rumah tangga menjadi salah satu penyumbang inflasi. (C10)
