CATATAN.CO.ID, Sampit – Stok bank darah yang dikelola PMI (Palang Merah Indonesia) Kotawaringin Timur masih minim. Hal itu diutarakan Kepala Unit Donor Darah, Dokter Yuendri Irawanto, Rabu, 19 Oktober 2022.
“Hari ini stok darah kita, Golongan A cuman 22 kantung, golongan B 49 kantung, dan golongan O 50 kantung. Jadi jauh dari 75 kantung yang saya harapkan,” ujar Yuendri.
Sementara itu, dirinya mematok target 30 kantung untuk golongan darah AB. Ini mengingat, permintaan transfusi darah pada golongan itu terhitung jarang.
Tapi sayangnya, setali tiga uang dengan golongan darah lain, stok golongan darah AB juga masih kurang. Saat ini, stoknya hanya berjumlah 12 kantung.
“Semua golongan darah persediannya belum mencapai titik yang aman,” tegas Yuendri.
Padahal, menurutnya, persediaan darah transfusi tersebut sangat dibutuhkan bagi masyarakat yang menderita beberapa penyakit. Contohnya saja, penderita Talasemia, gagal ginjal, dan demam berdarah (DBD).
Penyakit Talasemia merupakan sebuah penyakit genetik. Penderita penyakit ini membutuhkan suplai darah secara terus-menerus.
Berdasarkan pengakuan Yuendri, ia mengenal pasien seorang mahasiswa yang mengidap penyakit tersebut. Mahasiswa itu bahkan harus melakukan transfusi darah setiap bulannya sejak saat bayi.
Selain talasemia, penyakit lain yang memerlukan transfusi darah ialah gagal ginjal dan demam berdarah.
“Contoh, demam berdarah. Diberikan obat-obatan (terlebih dahulu). Sampai kadar trombositnya di bawah 20.000 (mikroliter), baru ditransfusi,” jelas dr. Yuendri.
Dr. Yuendri pun berharap, beberapa instansi, perusahaan, komunitas, bahkan perguruan tinggi berinisiatif menyelenggarakan kegiatan donor darah massal. Kegiatan tersebut dapat digelar secara rutin melalui kerja sama dengan PMI Kotim.
Salah satu kegiatan donor darah massal diselenggarakan DPD Partai Golkar hari ini. Partai tersebut mengadakan kegiatan donor darah massal sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT ke-58. (C10)
