CATATAN.CO.ID, Sampit – Sebanyak 500 ekor sapi dari Pulau Madura yang telah tiba di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, tetap diperiksa kesehatannya. Meski di pelabuhan asal sebelumnya telah diperiksa.
“Sebelum bongkar sapi, kita lakukan pemeriksaan dokumen dulu. Apabila sudah lengkap kita akan memberikan izin untuk bongkarnya,” kata Penanggung Jawab Karantina Pertanian Palangka Raya Wilayah Kerja Sampit, Agung Rahmadi, Selasa 30 Mei 2023.
Agung menambahkan, sapi yang tiba tersebut diperiksa kesehatan fisik dan diawasi apakah ada gejala-gejala penyakit yang di antaranya Penyakit Mulut dan Kuku yang sedang merebak dan juga penyakit LSD, yang merebak di daerah Jawa.
Berdasarkan hasil pemeriksaan semua dokumen dan uji lab PMK dan LSD sudah lengkap serta untuk pemeriksaan kode juga sudah lengkap dan sudah sesuai sehingga proses bongkar bisa dilaksanakan.
“Sudah sesuai jadi kita izinkan bongkar, tadi kita juga ambil tindakan untuk pengujian lab nya di Palangka Raya nantinya kita ambil sampel darahnya sejumlah 10 perseb seperti itu,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk kelengkapan dokumen dan gejala penyakit yang mungkin ada pada sapi yang dikirim sudah dimaksimalkan tindakan karantina pada daerah asal sapi tersebut berasal.
Dimana dalam karantina tersebut sapi yang akan dikirim terlebih dahulu dilakukan karantina selama 14 hari serta dilakukan pemeriksaan laboratorium PMK dan LSD serta untuk pemeriksaan fisiknya juga dilakukan setiap hari selama karantina tersebut.
“Jadi sebenarnya sapi yang di lalu lintas kan sudah dijamin bebas dari penyakit,”ujarnya
Kendati demikian pihaknya tetap melakukan pengawasan dan tindakan karantina serta melakukan pemeriksaan fisik, juga dilakukan pengambilan sampel darah sebanyak 10 persen untuk uji lab di Palangka Raya dan dilakukan desinfeksi untuk meminimalkan kuman-kuman yang ada.
“Ini adalah kegiatan rutin karantina memang topoksinya untuk mengawasi lalu lintas hewan, salah satunya untuk menghadapi Hari Raya Iduladha ini, semakin meningkatnya lalu lintas kedatangan sapi, khususnya dari Madura,” pungkasnya. (C11)