RSUD dr Murjani Sampit Jelaskan Penyebab Penumpukan Pasien dan Tantangan Layanan Medis

Manajemen RSUD dr Murjani Sampit saat RDP dengan Komisi III DPRD Kotim, Rabu, 6 November 2024.
Manajemen RSUD dr Murjani Sampit saat RDP dengan Komisi III DPRD Kotim, Rabu, 6 November 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Kepala Instalasi Rawat Jalan RSUD dr Murjani Sampit, dr. Anggun Iman Hernawan, memberikan tanggapan atas masukan dari Komunitas Peduli Kotim dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPRD Kotawaringin Timur (Kotim). Ia menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam pelayanan dan menjelaskan tantangan utama yang dihadapi, termasuk penerapan Rekam Medis Elektronik (RME) serta tingginya jumlah kunjungan pasien.

“Saya berterima kasih atas masukan dari rekan-rekan Komunitas Peduli Kotim, dan memohon maaf jika ada yang kurang dari layanan kami,” kata Iman pada Rabu, 6 November 2024.

Iman menjelaskan bahwa RSUD dr Murjani sedang berupaya memenuhi instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menerapkan RME, yang diharapkan dapat memudahkan integrasi dan pemantauan data pasien secara real-time. Namun, penerapan RME ini menghadapi kendala teknis, terutama terkait sinyal internet yang belum stabil.

“Sejak peluncuran RME pada 9 September, kami sempat menghadapi kendala sinyal akibat overcapacity dari jumlah pengguna yang mencapai 300-400 user, tetapi beberapa perbaikan infrastruktur, termasuk instalasi LAN dan kabel optik baru, telah dilakukan untuk memperlancar layanan,” ujar Iman.

Selain itu, Iman menjelaskan bahwa lonjakan kunjungan pasien rawat jalan yang mencapai 500 pasien per hari berdampak signifikan pada kualitas layanan. Idealnya, setiap dokter melayani sekitar 30-35 pasien per hari dengan waktu konsultasi 15 menit per pasien, namun beberapa poli seperti jantung, penyakit dalam, dan umum harus melayani hingga 60 pasien.

Penumpukan pasien juga terjadi di bagian apotek setelah konsultasi selesai, menyebabkan antrean hingga sore atau malam hari. Iman berharap beberapa pasien yang hanya membutuhkan obat dapat dilayani di Puskesmas atau apotek terdekat untuk mengurangi beban di rumah sakit, meskipun implementasinya masih dalam proses pertimbangan.

Ia juga mengungkapkan bahwa manajemen RSUD berupaya mengoptimalkan bagian front office dengan melatih petugas keamanan untuk memberikan informasi kepada pasien dan menyiapkan petugas informasi khusus. Selain itu, telah dibentuk unit penanganan keluhan pasien untuk menangani komplain secara cepat dan responsif.

Melalui forum RDP ini, manajemen RSUD dr Murjani berharap masyarakat Kotim dapat memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi rumah sakit. Komitmen untuk meningkatkan kualitas layanan terus diupayakan demi memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat setempat. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *