CATATAN.CO.ID, Sampit – Dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-60, SMA Negeri 1 Sampit menggelar berbagai perlombaan se-Kotawaringin Timur. Kegiatan tersebut digelar pada 6-15 Oktober 2022.
“Tujuannya sebenarnya untuk menyediakan ajang bagi anak-anak di berbagai bidang, seperti seni dan olahraga,” ujar Kepala SMA Negeri 1 Sampit, M. Darma Setiawan, Kamis, 6 Oktober 2022.
Sebagian besar lomba yang diadakan menyesuaikan pada lomba yang ada di O2SN (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional) dan FLS2N (Festival Lomba Seni Siswa Nasional).
Lomba yang diadakan di bidang olahraga, meliputi voli, basket, dan badminton. Sedangkan, lomba seni pada acara tersebut, yakni lomba tari kreasi, mewarnai, vokal solo, band akustik, dan menulis cerpen.
Peserta lomba inipun ditujukan untuk sekolah pada berbagai tingkat pendidikan se-Kotawaringin Timur. Wawan, sapaan akrab M. Darma Setiawan mengatakan, lomba ini diikuti berbagai sekolah dari jenjang PAUD, SD, SMP, dan SMA. Tetapi, kepesertaan lomba mereka disesuaikan dengan bidang lomba yang ada.
“Dari PAUD juga ada. Tapi, tergantung bidangnya. (Untuk) PAUD misalnya, lomba mewarnai. Sedangkan untuk bidang olahraga itu, untuk tingkat SMP/MTS dan SMA/SMK/MA,” ujar Wawan.
Meskipun lomba dan kegiatan ini ditujukan untuk sekolah di Kotawaringin Timur, ada juga peserta dari luar daerah yang berpartisipasi. Salah satunya dari Seruyan.
Bahkan, Wawan mengakui, ada salah satu sekolah dari ibukota provinsi, Palangka Raya yang tertarik untuk mengikuti kegiatan ini. Namun karena alasan jarak yang jauh panitia belum bisa menerima kepesertaannya.
“Kemarin ada (di cabang) basketball, ada yang mendaftar dari Palangka Raya. Tapi panitia belum bisa menerima. Kalau Seruyan kan, bisa langsung pulang. Kalau Palangka Raya agak jauh,” imbuh Wawan.
Perlombaan dan kegiatan ini sekaligus sebagai penyambung tali silaturahmi antarsekolah. Terlebih setelah pandemi Covid-19 selama 2 tahun tidak ajang besar antarsekolah.
Wawan berharap, kegiatan dan lomba sebagai perayaan hari jadi SMA Negeri 1 Sampit dapat menumbuhkan jiwa sportivitas di kalangan para pelajar. Sebab, semangat berkompetisi yang sportif di kalangan pelajar perlu dilahirkan.
“Yang kita inginkan adalah kompetisi yang sportif. Bukan semangat persaingan yang negatif,” tutup Wawan. (C10)
