CATATAN.CO.ID, Sampit – Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Timur sebagai pembina dan pengawas puskesmas, melakukan pendampingan pada kegiatan survei akreditasi Puskesmas Pasir Putih.
Ketua tim TPCB, Abdurahman menuturkan, kegiatan survei akreditasi Puskesmas Pasir Putih dilakukan oleh Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Primer (LAFKESPRI).
Dalam pelaksanaannya, penilaian survei akreditasi puskesmas dilakukan secara daring melalui zoom meeting. Selain survei secara daring juga dilakukan secara luring selama dua hari yaitu pada 26 dan 27 Oktober 2023.
” Tujuan dari survei akreditasi ini memotret fakta-fakta dan membandingkannya dengan standar akreditasi dan mengetahui penerapan mutu dan kinerja puskesmas,” kata Abdurahman, Jumat, 27 Oktober 2023.
Serta mengetahui peran lintas sektor dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, sehingga dalam rangka perbaikan kinerja, termasuk peningkatan mutu pelayanan, puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari Dinas Kesehatan.
“Mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dinas Kesehatan kabupaten berperan dalam upaya perbaikan kinerja termasuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan puskesmas,” paparnya.
Abdurrahman optimis, Puskesmas Pasir Putih mampu mendapatkan predikat layak atau paripurna, jika melihat dari penilaian saat daring melaui zoom meeting.
Sementara, Kepala Puskesmas Pasir Putih, Siti Aisyah mengungkapkan, saat ini merupakan kegiatan re akreditasi setelah tahun 2017 Puskesmas Pasir Putih mendapat predikat dasar, karena sarana dan prasarana pelayanan yang belum memadai, pada saat itu.
Namun, menurut Aisyah, seiring berjalannya waktu Puskesmas Pasir Putih terus berbenah, mulai dari memperbaiki bangunan, melengkapi fasilitas pelayanan di Puskesmas, serta upaya-upaya dalam meningkatkan kualitas SDM untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.
“Kami melengkapi sarana dan prasarana selain dari dana puskesmas dibantu juga oleh Dinas Kesehatan.” tuturnya.
Senada dengan Abdurrahman, dari segala upaya pemenuhan standar penilaian akreditasi yang dilakukan pihak Puskesmas Pasir Putih, Aisyah berharap mampu meraih predikat paripurna. Terlebih, waktu penilaian tertunda selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, sehingga pihaknya memiliki waktu lebih dalam menyiapkan semuanya.
“Kami sudah berusaha memperbaiki, kalau kita maunya dapat predikat paripurna, tergantung tim yang menilainya bagaimana,” katanya. (C9)
