Polisi Tindak Tegas Pelaku Pembakar Hutan dan Lahan, Satu Warga Handil Sohor Terancam Dipenjara

23c0fd7c d13b 4e3c 984a f674af440570
Terduga pelaku saat dilokasi karhutla (kiri), dan setelah ditahan jajaran Polsek Jaya Karya (kanan)

CATATAN.CO.ID, Sampit – Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sangat meresahkan. Bahkan beberapa waktu ini, kabut asap mulai muncul di pagi hari. Menyikapi hal tersebut, jajaran Polres Kotim akan menindak tegas pelaku yang diduga melakukan pembakaran hutan maupun lahan.

“Siapa pun orangnya, maka akan kami tindak. Kami ada menangkap seorang warga yang diduga melakukan pembakaran hutan dan lahan di Jalan Trans Handil Sohor, Desa Handil Sohor, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan,” ucap Kapolsek Jaya Karya, AKP Supriyono mewakili Kapolres Kotim, AKBP Sarpani, Selasa, 15 Agustus 2023.

Awalnya, Tim Pos Lapangan (Poslap) mendapati ada 6 titik panas (hotspot) di daerah tersebut. Mereka pun bergegas ke lokasi untuk melakukan pemadaman dan penyelidikan. Setibanya disana, mereka melihat ada seorang pria yang tidak dikenal. Saat dimintai keterangan, yang bersangkutan mengaku sengaja membakar rumput kering yang ada dilokasi tersebut.

“Kejadiannya itu pada hari Rabu (9 Agustus 2023) sore. Terlapor sekarang ini dalam proses penyidikan. Ia terancam penjara 15 tahun, sesuai Pasal 187 huruf 2e KUHP,” sebut Supriyono.

Selain melakukan penindakan, Polres Kotim juga telah memaksimalkan berbagai upaya dan meningkatkan kerjasama dengan masyarakat serta stakeholder terkait dalam penanganan karhutla. “Selain patroli di kawasan yang berpotensi terjadi karhutla, kami juga melakukan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan hingga bahaya dan dampak dari karhutla,” tuturnya.

Sebagai langkah inovasi pemantauan titik panas, Polres Kotim juga telah memasang monitor di ruang lobi Polres Kotim yang difungsikan untuk memantau langsung titik api melalui aplikasi Sipongi dan aplikasi Nasa.

“Semoga usaha yang tim lakukan membuahkan hasil. Kami imbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar sama-sama menjaga kondisi alam kita ini. Jika rusak, maka kita pun akan rusak. Dampak dari karhutla sangat mengerikan untuk kesehatan. Hal-hal yang berpotensi menyebabkan karhutla sebaiknya dihindari,” tutup Supriyono. (C19)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *