CATATAN.CO.ID, Sampit – Masalah minimnya stok darah di Kabupaten Kotawaringin Timur masih terus terjadi. Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kotim, seperti jemput bola ke perusahaan-perusahaan. Namun selama ini belum maksimal. Salah satu kendalanya yakni karena masih belum memiliki mobil pelayanan donor darah.
“Kami pengin suatu saat punya mobil, ada kasur untuk donor, tempat cuci tangan, alat donor darahnya yang memadai. Sehingga memudahkan mobilitas kami,” ungkap Kepala UDD PMI Kotim, dr Yuendri Irawanto, Jumat, 15 Juli 2022.
Dengan begitu dia optimis permasalahan kekurangan stok darah bisa teratasi. Pihaknya akan dipermudah dengan jemput bola ke relawan donor darah, misalnya ke kampus-kampus atau ke wilayah yang jauh dari kota.
Tak hanya itu PMI juga akan stand by atau bersiap di pusat-pusat keramaian. Hal ini juga dapat mendorong minat masyarakat dalam mendonor baru.
Dengan adanya mobil ini PMI bisa lebih aktif untuk mengimbau masyarakat untuk melakukan donor darah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama, sekaligus menyosialisasikan manfaat donor darah bagi kesehatan yang bersangkutan.
“Dengan begitu harapan kami kecukupan persediaan darah di PMI bisa terjaga dengan baik,” ujarnya.
Namun, karena kendala anggaran harapan tersebut belum bisa terealisasi hingga sekarang. Di sinilah peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotim diharapkan dapat membantu pengadaan mobil pelayanan keliling tersebut. Terlebih, ini bukan hanya untuk kepentingan PMI semata, melainkan dalam rangka membantu masyarakat yang membutuhkan pertolongan transfusi darah.
Ia menambahkan, selama ini stok darah didapat dari para pendonor yang sukarela datang ke UDD PMI Kotim untuk melakukan donor darah. Dan kebanyakan dari perusahaan besar swasta (PBS) yang menggelar kegiatan donor darah massal dalam rangka perayaan hari ulang tahun perusahaan dan semacamnya.
Akan tetapi, selama 2 tahun terakhir, tepatnya sejak pandemi Covid-19 melanda Kotim semakin jarang PBS yang menggelar donor darah massal. Kondisi ini pun berdampak pada menurunnya pasokan dan ketersediaan stok darah di PMI Kotim.
Kendati demikian, PMI Kotim sebagai organisasi kemanusiaan berkomitmen untuk berupaya maksimal untuk memenuhi permintaan darah, agar pasien maupun keluarga pasien yang tidak perlu repot dan kebingungan mencari pendonor darah.(C1)