CATATAN.CO.ID, Sampit – Ulah oknum sopir truk yang masuk melintas dan ngebut di dalam kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, masih sering dikeluhkan masyarakat. Petugas diminta mengambil tindakan tegas yang memberi efek jera agar tidak terus berulang.
Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo mengatakan, perlu kolaborasi antara Dinas Perhubungan dengan Satuan Lalu Lintas Polres Kotim dalam menjawab keluhan masyarakat. Diharapkan ada langkah bersama untuk mengatasi masalah ini.
“Masih sering ditemukan truk menggunakan kecepatan tinggi di dalam kota. Ini membahayakan pengguna jalan lain,” kata Handoyo J Wibowo di Sampit, Kamis, 21 Juli 2022.
Pemerintah daerah telah lama melarang truk masuk melintasi jalan dalam kota. Hilir mudik kendaraan besar yang sering membawa muatan melebihi kapasitas itu dinilai berkontribusi mempercepat kerusakan jalan serta rawan memicu kecelakaan lalu lintas.
Faktanya, masih banyak truk yang melintasi jalan dalam kota, bahkan saat siang hari. Bahkan sering ada sopir yang memacu truk dengan kecepatan cukup tinggi dibanding pengguna jalan lainnya di dalam kota sehingga dinilai membahayakan keselamatan pengguna jalan lain.
Sopir beralasan terpaksa melintasi jalan dalam kota karena jalan khusus angkutan yaitu Jalan Mohammad Hatta atau lingkar Selatan sedang rusak. Namun yang sering dikeluhkan masyarakat adalah masih ada sopir yang memacu truk dengan kecepatan tinggi di dalam kota.
Menurut Handoyo, tindakan sopir memacu truk dengan kecepatan tinggi di dalam kota sangat membahayakan pengguna jalan lainnya. Apalagi, lalu lintas di dalam kota Sampit semakin ramai sehingga potensi kecelakaan juga meningkat.
“Potensi kecelakaan ini sangat tinggi, oleh sebab itu kesemrawutan lalu lintas ini kita cari jalan keluarnya. Hal ini harus diurai dan segera diatensi serius,” ditambahkan Ketua Komisi IV, Muhammad Kurniawan Anwar.
Selain itu, sudah sering terjadi kebocoran minyak kelapa sawit dari truk tangki CPO yang melintas di dalam kota. Akibatnya, banyak pengendara roda dua yang terjatuh akibat jalan licin oleh minyak kelapa sawit. (C2)