Pengembang Biarkan Jalan Rusak, Warga Perumahan Graha Pramuka Ngadu ke Kelurahan

Sekretaris Camat Mentawa Baru Ketapang, Irfansyah dan Wakil Direktur Developer Perumahan Graha Pramuka, Surya saat melakukan mediasi, Jumat, 5 Mei 2023.
Sekretaris Camat Mentawa Baru Ketapang, Irfansyah dan Wakil Direktur Developer Perumahan Graha Pramuka, Surya saat melakukan mediasi, Jumat, 5 Mei 2023.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Mediasi antara warga Permuahan Graha Pramuka dengan pengembang belum membuahkan hasil. Mediasi ini terkait tuntutan warga agar pengembang turun tangan memperbaiki jalan yang rusak perumahan tersebut.

“Tuntutan warga adalah bagaimana pengembang sebagai pemilik jalan mau merawat lingkungan tersebut. Terserah 1 bulan sekali atau 3 bulan sekali. Lalu berkolaborasi bersama masyarakat, karena masyarakat siap saja membersamai dalam hal kenyamanan lingkungan,” kata Ketua RT 35 Kelurahan Baamang Barat Januar Ihsan, saat melakukan mediasi bersama pengembang Perumahan Graha Pramuka di Kantor Kelurahan Sawahan, Jumat, 5 Mei 2023.

Warga telah lama mengeluhkan kondisi jalan bergelombang di perumahan itu. Bahkan belum lama ini masyarakat secara swadaya melakukan perbaikan jalan. Padahal akses jalan masih menjadi tanggung jawab pengembang.

Januar mengatakan, developer pernah melakukan perawatan seadanya dengan meratakan jalan, mengeruk tanah sekitar tanpa mengurugnya. Cara itu dinilai tak bertahan lama.

“Setiap warga komplain baru diperbaiki. Setahu saya kalau jalan berlubang harus di timbun, selama ini hanya tanah dikeruk itu debu saja paling lama 1 minggu berlubang lagi. Seharusnya ditutup dulu dengan tanah urug,” ujarnya.

Dirinya berharap ada kontribusi dari developer untuj perbaikan jalan. Misalnya warga menyediakan tanah urugnya lalu developer menyiapkan alat beratnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Lurah Sawahan Agus Rianto mengatakan tuntutan warga ini sudah lama. Warga beberapa kali melaporkan kerusakan jalan itu ke pihak pengembang namun tidak ada tanggapan serius. Sehingga warga mengambil jalan untuk melapor ke Kelurahan.

“Keinginan masyarakat itu adanya kerja sama untuk memperbaiki jalan. Karena jalan akses masuk mereka rusak. Masyarakat sudah berinisiatif untuk gotong royong, tinggal kontribusi dari pengembang untuk memperbaiki jalan itu,” kata Agus.

Ia menambahkan, warga juga meminta agar tempat ibadah di perumahan itu diserahkan kepada masyarakat agar dapat berkembang. Karena selama ini, banyak pihak hendak membantu mengembangkan tempat ibadah itu namun fasilitas umum masih miliki pengembang.

Dirinya menyarankan pihak developer menyerahkan jalan kepeda pemerintah agar menjadi aset daerah. Sehingga pembangunan jalan dapat dibantu melalui pemerintah maupun dana pokok pikiran DPRD. Namun nampaknya pengembang belum dapat melakukan itu karena masih ada pembangunan di jalur 6.

Sekretaris Camat Mentawa Baru Ketapng, Irfansyah turut menengahi mediasi itu. Dirinya menyayangkan pihak pengembang hanya mengutus perwakilan saja, sehingga tidak ada hasil yang didapatkan dari mediasi itu.

“Pertemuan kita akan percuma dan tidak membuahkan hasil karena utusan pasti hanya menjawab nanti saya sampaikan ke atasan,” ujar Irfansyah.

Dirinya menyampaikan 3 kesimpulan yang harus dipenuhi pengembang yakni pengembang berpartisipasi dalam perbaikan jalan, segera menyerahkan aset jalan ke pemerintah daerah dalam hal ini BKAD dan Dinas PUPR, serta segera menyerahkan fasos dan fasum kepada masyarakat.

Surya selaku Wakil Direktur Developer Perumahan Graha Pramuka tidak banyak berkomentar mengenai hal ini. Dirinya akan menyampaikan hasil mediasi kepada pimpinannya, sebab dia tidak memiliki kewenangan memberi keputusan.

“Jalan rusak selalu kami perbaiki tapi tidak setiap hari. Alat berat kami tidak selalu di Graha Pramuka. Kalau warga laporan jalan berlobang dan membahayakan pasti kami perbaiki,” demikian Surya. (C4)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *