CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Komisi III, Riskon Fabiansyah mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kotim agar memastikan ketersediaan armada pengangkutan atau pengambilan sampah.
“Kami juga berharap, ke depan akan juga ada penambahan fasilitas untuk pengambilan sampahnya,” katanya.
Fasilitas atau armada pengangkutan sampah menjadi salah satu komponen yang tak kalah penting dalam pengelolaan sampah. Jika mobilitas pengangkutan sampah yang tersedia jumlahnya kurang, tentunya akan memunculkan timbulan sampah.
Selain itu, Riskon juga menyinggung perlunya menambah depo sampah. Karena menurutnya, saat ini jumlah depo sampah belum mampu mengimbangi volume sampah yang dihasilkan warga.
“Karena memang yang menjadi perhatian adalah kebutuhan depo sampah kita. Dengan jumlah penduduk dan jumlah sampah yang dihasilkan, rasionya belum seimbang dengan depo sampah yang ada,” paparnya.
Benar saja, tingginya volume sampah yang diutarakan Riskon dirasakan masyarakat Kotim. Salah satunya di kawasan Perumahan Bina Karya Permai, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Ketua RT 013/002 Kelurahan Pasir Putih, Salahuddin mengatakan, jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan di Perumahan Bina Karya Permai mampu mencapai ukuran 5 tosa atau motor bak roda tiga dalam sehari. Di mana di perumahan tersebut juga terdapat dua RT lainnya, RT 006 dan 017.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kotim pun berencana membangun dua depo sampah pada 2023 ini.
“Kami akan membangun depo sampah di Perumahan Wengga dan satunya di Jalan Sawit Raya,” ungkap Kepala DLH Kotim, Machmoer.
Lanjutnya, untuk kapasitas depo yang dibangun akan memiliki kapasitas ukuran 10x8x6 meter.
“Pembangunan depo sampah ini merupakan permintaan dari masyarakat sekitar,” demikian Machmoer. (C10)