CATATAN.CO.ID, Seruyan – SMP Negeri 1 Suling Tambun di Kabupaten Seruyan terus berupaya meningkatkan literasi siswa meskipun berada di daerah 3T (terpencil, terluar, dan terdepan) dengan keterbatasan akses listrik dan sinyal. Berbagai inovasi di perpustakaan sekolah berhasil menciptakan antusiasme baru di kalangan siswa untuk membaca dan menulis.
Untuk meningkatkan minat baca, pihak sekolah menciptakan pojok literasi di perpustakaan yang menyediakan beragam bahan bacaan, mulai dari buku pelajaran hingga buku cerita. Tak hanya itu, perpustakaan juga dilengkapi dengan kata-kata motivasi yang bertujuan memicu semangat siswa untuk memperluas wawasan melalui bacaan.
Kegiatan tukar cerita antar siswa tentang buku yang telah dibaca menjadi salah satu program favorit. Kepala Perpustakaan SMPN 1 Suling Tambun, Toto Widyanto, mengungkapkan bahwa kegiatan ini berhasil meningkatkan minat baca siswa secara signifikan. Ia juga menambahkan adanya sistem resume—di mana siswa diminta menuliskan ringkasan dari buku yang mereka baca ke dalam buku khusus literasi—yang kini menjadi langkah efektif dalam memonitor kemajuan literasi siswa.
Melalui pendekatan ini, siswa diharapkan dapat menyelesaikan bacaan dalam waktu 1 hingga 2 bulan, dengan pemilihan buku yang disesuaikan dengan tingkat ketebalan dan minat masing-masing siswa.
Kepala Sekolah SMPN 1 Suling Tambun, Tri Hermanto, menyatakan komitmennya untuk melanjutkan inovasi ini secara berkelanjutan. Ia berharap peningkatan literasi siswa ini akan terus berlanjut meskipun dihadapkan pada keterbatasan.
“Dengan inovasi perpustakaan yang kami terapkan, diharapkan siswa mampu mengatasi hambatan akses dan terus mengembangkan kemampuan literasi mereka,” tutur Tri Hermanto.
Inovasi-inovasi ini menjadi bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk maju, melainkan tantangan yang bisa diubah menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah terpencil. (C3)