CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Komisi III yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Dadang H. Syamsu membeberkan alasan masyarakat tampak seakan jenuh dengan kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap arti dari pembangunan yang dibicarakan di dalam Musrenbang RKPD.
“Selama ini masyarakat selalu mengukur pembangunan itu adalah pembangunan jalan dan gang,” bebernya, Jumat, 20 Januari 2023.
Sehingga, melalui forum Musrenbang ini, ia meminta kepada pihak terkait agar bisa mengambarkan kepada masyarakat. Bahwasanya, definisi pembangunan yang dibahas di dalam Musrenbang bisa menjangkau aspek yang lebih luas.
“Sehingga masyarakat pun, rasa kejenuhan untuk menghadiri Musrenbang tersebut bisa hilang,” tutur Dadang.
Karena menurutnya, yang terbesit di dalam benak masyarakat. Usulan-usulan pembangunan hanya berkutat di seputar infrastruktur secara fisik.
Padahal, ruang lingkup pembangunan bukan cuma infrastruktur secara fisik. Tapi, juga pada aspek non fisik lainnya.
Sambungnya, hal-hal non fisik itu meliputi, sektor pendidikan, Tunjangan TPP guru dan nakes, pemberdayaan masyarakat. Sampai kepada masalah peningkatan ekonomi.
“Padahal kan, ada bantuan bibit, bantuan pestisida. Bantuan-bantuan lain yang sebenarnya itu adalah bagian dari konteks pembangunan,” jelas Dadang.
Ia pun telah menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024 tingkat di Dapilnya, Baamang, Selasa, 17 Januari 2023.
Tak hanya sendiri, dua anggota DPRD Kotim lainnya dari Dapil Baamang juga turut hadir pada Musrenbang tersebut, yakni Sanidin dan Rambat. (C10)