CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Sihol Parningotan Lumban Gaol mengingatkan, keracunan massal wadai ipau tak boleh terulang lagi.
“Dengan terjadinya kejadian keracunan massal itu, kami dari Komisi III DPRD Kotim secara aktif sudah menyampaikan (peringatan) ini. Tentu, di pencegahan berikutnya yang bisa,” katanya, Senin, 15 Mei 2023.
Karenanya, ia juga terus menyuarakan supaya sosialisasi makanan dan minuman kepada para pedagang kuliner rumahan dan makanan siap saji perlu diintensifkan.
“Kami waktu itu sekitar beberapa minggu lalu, langsung ke Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Kalimantan Tengah (BBPOM Kalteng) dari Komisi III untuk menyampaikan hal tersebut secara langsung,” ujar Lumban Gaol.
Ia berharap, sosialisasi tersebut dapat menjadi salah satu langkah pencegahan agar di masa yang akan datang tidak terjadi hal serupa.
Pasalnya, masih berbekas di benak masyarakat Kotim bagaimana pada bulan suci Ramadan lalu, terjadi peristiwa mencenangkan di bidang kuliner.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Umar Kaderi mengungkapkan, ada 84 orang dan 1 orang yang meninggal dunia karena keracunan kue Ipau. Laki-laki 33 orang, perempuan ada 51 orang.
Sementara, BBPOM Palangka Raya merilis sumber bakteri e-coli dan salmonella yang mencemari kue ipau yang dikonsumsi para korban keracunan itu.
“Potongan wortel dan daging cincang positif tercemar bakteri E-Coli dan Salmonela, sedangkan yg lainnya negatif E-Coli dan Salmonella,” kata Kepala BBPOM Palangka Raya, Safriansyah.
BBPOM mengambil sampel bahan baku kue ipau di Sampit, 1 April 2023. Bahan baku berupa potongan wortel dan kentang, daging cincang dan air untuk memasak telah dilakukan uji laboratorium. BBPOM mendapati hanya 2 bahan baku yang terpapar bakteri itu.
“Kami melengkapi hasil penelitian Dinkes Kotim. Kami mengambil bahan baku yang ada di sana untuk mengetahui selain penyebabnya kira-kira sumbernya dari mana,” ujarnya.
Temuan hasil BBPOM menentukan pembinaan yang tepat untuk pedagang. Hasil ini menunjukkan cara pengolahan tidak benar. Sebab bakteri mati apabila makanan matang sempurna. (C10)