CATATAN.CO.ID, Sampit – Akhirnya setelah pencarian intensif, jasad Sani (35), pria yang disambar buaya saat mandi di Sungai Hanaut, Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), membuahkan hasil. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, Sabt, 5 April 2025, sekitar pukul 14.30, tak jauh dari lokasi kejadian.
“Alhamdulillah jasad korban telah ditemukan,” ungkap Randi, warga yang terlibat dalam proses pencarian menggunakan kelotok.
Penemuan ini disambut lega oleh keluarga dan warga sekitar yang sejak awal turut terlibat dalam upaya pencarian. Tim gabungan dari warga, BKSDA Kalteng, Basarnas, Polair Polda Kalteng, Koramil, Polsek Pulau Hanaut, relawan dan masyarakat setempat berjibaku di tengah cuaca buruk dan kondisi air pasang.
“Cuaca yang tidak bersahabat serta medan yang berat cukup menyulitkan tim. Tapi berkat kerja sama semua pihak, korban akhirnya ditemukan,” kata Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah.
Pencarian dilakukan dengan berbagai metode, seperti memancing, menjangkar dasar sungai, hingga penyelaman manual oleh warga. Sebelumnya, buaya sempat terlihat beberapa kali muncul ke permukaan sambil membawa tubuh korban di mulutnya.
“Pada kemunculan kelima, buaya terlihat sudah tak lagi menggigit korban. Sejak saat itu, kami fokus menyisir area yang diduga menjadi lokasi pelepasan tubuh korban,” jelasnya.
Kepala Desa Hanaut, Nanang Qasim, yang turut menyaksikan proses pencarian, menyatakan korban merupakan warga Desa Babaung yang sedang berkunjung ke keluarga istrinya saat libur Lebaran.
“Peristiwa ini mengagetkan warga karena korban diserang saat mandi di sungai. Wilayah ini memang dikenal sebagai habitat buaya muara, dan kemunculan buaya sering terlihat,” ungkapnya.
Ia mengimbau warga agar lebih berhati-hati dalam beraktivitas di sekitar sungai.
“Dengan kejadian ini, kami kembali mengingatkan warga agar tidak sembarangan mandi atau mencuci di sungai, terutama di titik-titik yang rawan serangan buaya,” tutupnya. (C1/*)