CATATAN.CO.ID, Sampit – Lomba kreasi daur ulang yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur melahirkan berbagai karya hasil gubahan siswa/siswi tingkat SD/sederajat dan SMP/sederajat. Lomba tersebut memunculkan deretan karya yang berhasil merebut hati dewan juri dan memenangi kompetisi.
“Juara harapan 2, dengan nilai 650. Peserta nomor 11, dengan produk sofa goni peti bekas. Silakan maju, SDN 4 Ketapang,” sebut Joni Prawoto, Sekretaris DLH Kotim, Minggu, 23 Oktober 2022.
Joni pun melanjutkan pembacaan daftar juara beserta karyanya. Juara harapan 1 diraih tim siswa dari SMPN 10 Sampit. Mereka membuat teko set dari tempurung kelapa.
Kemudian, sebuah produk lampu hias dari kaleng bekas berhasil mendapat predikat juara 3. Produk tersebut dibuat kelompok pelajar dari SMPN Hamparan 2. Lalu, juara 2 lomba diraih kelompok siswa dari SMPN 11 Sampit. Kelompok itu membuat meja set dari ban dan tali bekas.
Pemenang dari lomba kreasi daur ulang ini pun diraih kelompok siswa dari SMPN 1 Kota Besi. Tim tersebut menciptkan satu set meja yang terbuat dari susunan kaleng.
Pada lomba ini, juga terdapat juara favorit. Juara favorit ini didapat tim siswa dari SMPN 1 Kota Besi. Bukan tanpa alasan, tim siswa tersebut berhasil menggabungkan unsur kearifan lokal dan lingkungan. Mereka membuat baju adat Dayak dari kreasi daur ulang sampah.
Para pemenang lomba pun mendapat hadiah berupa trofi, bingkisan, dan sertifikat. Khusus untuk juara 1-3 dan favorit, mendapatkan uang pembinaan. Besaran uang pembinaan pun berbeda-beda untuk setiap kategori juara.
Rinciannya, juara 1 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 2.000.000. Untuk juara 2, besaan uang pembinaannya ialah Rp 1.750.000. Lalu, juara 3 mendapatkan uang pembinaan yang nilainya Rp 1.500.000. Terakhir, ada juara favorit yang mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 800.000.
Wakil Bupati Kotim, Irawati turut menghadiri sesi pengumuman sekaligus penutupan lomba kreatifitas daur ulang sampah ini. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Kotim untuk peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
“Dengan tidak membuang sampah dan mengelola sampah,” tambahnya. (C10)