CATATAN.CO.ID, Palangka Raya- Salah satu editor di LKBN Antara Kalteng, Jaya Manurung menyebut isu Hoaks pemilihan Presiden (Pilpres) yang beredar pada 2024 di Kalteng lebih dominan ketimbang pemilihan legislatif.
Hal tersebut ia ungkapkan saat menjadi narasumber pada kegiatan konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan hasil pemilu 2024 yang digelar di Kafe Eltipark Jalan C. Bangas, Kota Palangka Raya, Kamis, 7 Maret 2024.
“Berdasarkan analisa kami, justru isu hoaks itu banyak menyentuh pada Pilpres, sementara pada pemilihan legislatif justru tidak ada. Karena saya, salah satunya saat itu termasuk di dalam cek fakta. Isu hoaks itu, terjadi pada saat masa kampanye, pemungutan suara dan masa tenang,” ujar Jaya.
Isu hoaks pemilu ini terjadi pada media sosial seperti Facebook, Tiktok, Instagram mau grup WhatsApp.
Selain isu hoaks pada Pemilu, Jaya juga mengakui adanya dugaan jual beli suara yang dominan ditengarai pada tahapan tingkat kelurahan dan kecamatan.
“Namun hal itu sulit dibuktikan karena semacam ‘kentut’. Kedengaran, tidak kelihatan tapi ada baunya dan tidak ada yang mau bicara untuk menjadi narasumber untuk diberitakan,” pungkasnya.
Untuk diketahui lanjut Jaya, pertarungan isu pemilu terjadi di media sosial bukan di media konvensional.
“Kenapa media konvensional tidak berani menyebar hoaks, karena kita dikunci dengan adanya kode etik jurnalistik,” tandasnya. (C12)