CATATAN.CO.ID, Sampit – DWP (Dharma Wanita Persatuan) Kabupaten Kotawaringin Timur mengajak kaum wanita berani bicara di depan publik. Ajakan itu disampaikan Ros Ermawati sebagai pembicara pada acara pelatihan public speaking di Gedung Organisasi Wanita, Kamis, 29 September 2022.
“Keterampilan public speaking ini, Ibu-ibu, penting sekali bagi kita. Contoh paling dasar public speaking bisa kita lihat dari bagaimana kita berbicara kepada anak kita,” ujar Ros Ermawati yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia).
Ros Ermawati pun mengatakan, keterampilan public speaking atau berbicara di depan khalayak bukan sebuah bakat semata. Melainkan, keterampilan tersebut merupakan seni yang dapat dipelajari melalui latihan yang berkesinambungan.
“Berlatih terus menerus. tidak takut melakukan kesalahan, karena dengan kesalahan itulah kita menemukan sesuatu yang baru jadi apapun kesempatan yang diberikan untuk berbicara di depan umum. Lakukanlah, nikmatilah berikanlah yang terbaik yang bisa dikembangkan,” tutur Ros.
Secara teknis, public speaking memerlukan adanya tingkat percaya diri yang kuat serta lafal yang jelas dalam pengucapan. Dengan begitu, apa yang diinginkan dapat tersampaikan dengan mudah dipahami oleh orang lain.
Ada beberapa tahapan yang harus disiapkan dalam public speaking. “Tahapan dalam public speaking meliputi, mencari tahu, persiapan, mengatur nafas ketika mau berbicara, mengatur suara, body language, dan kontak mata,” ujar Ros Ermawati.
Sementara, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan mengatasi rasa gugup yang sering muncul, cara berbusana juga perlu diperhatikan. Pembicara yang baik akan selalu memerhatikan pakaian.
Dalam acara ini Ros juga menekankan pentingnya curiosity. curiosity (keingin tahuan) menurut teory Daniel E. Berlyne merupakan komponen dasar dari sifat manusia dan dianggap sebagai dorongan manusia yang tidak disadari dalam kehidupan sehari hari ketika menghadapi suatu ketidakpuasan. Aspek curiosity yang tinggi cenderung dapat menahan amarah dan rasa cemas. Sehingga, dapat menahan diri untuk mencari informasi terhadap ketidaktahuan. (C10)