Dua Orangutan Diselamatkan, Induk Alami Kekerasan, BKSDA Imbau Kesadaran Masyarakat

Screenshot 2024 10 24 09 59 45 358 com.whatsapp~2 copy 750x423
Dua individu orangutan yang berhasil dievakuasi oleh BKSDA dan OFI dari kebun sawit milik warga di Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Rabu sore, 23 Oktober 2024.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), bersama Orangutan Foundation International (OFI) dan Manggala Agni, mengevakuasi dua individu orangutan dari perkebunan kelapa sawit milik warga di Jalan HM Arsyad, Desa Bagendang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur. Penyelamatan berlangsung, Rabu sore, 23 Oktober 2024 setelah menerima laporan dari pemilik lahan.

“Kami berhasil menyelamatkan dua individu orangutan: induk betina berusia 25 tahun dengan berat 43,7 kilogram dan anak jantan berusia 4 tahun dengan berat 12 kilogram,” ungkap Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, Kamis, 24 Oktober 2024.

Meskipun kedua orangutan dalam kondisi sehat, tim dokter menemukan tiga peluru bersarang di tubuh induk orangutan, menunjukkan adanya kekerasan terhadap satwa yang dilindungi.

“Penemuan peluru ini sangat memprihatinkan dan mengindikasikan bahwa kekerasan terhadap satwa liar masih terjadi,” lanjut Muriansyah.

Proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam, dimulai dengan observasi lokasi oleh tim BKSDA berdasarkan laporan pemilik kebun, Agus. Ia melaporkan kemunculan orangutan di perkebunan kelapa sawitnya yang sudah tidak terurus. Kebun seluas sekitar 3,5 hektare itu menjadi tempat persembunyian bagi induk dan anak orangutan.

“Setelah observasi dari pukul 09.00 hingga 12.00, kami berhasil mengevakuasi kedua orangutan menggunakan metode bius. Keduanya saat ini masih dalam pengawasan di pos Manggala Agni,” tambah Muriansyah.

Kejadian ini menggambarkan ancaman yang dihadapi satwa liar di wilayah tersebut akibat perambahan hutan dan perluasan perkebunan kelapa sawit. BKSDA mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan satwa liar terjebak di area perkebunan atau permukiman.

“Kami sangat mengharapkan kerjasama warga untuk melindungi satwa liar yang terancam. Kesadaran masyarakat dalam menjaga habitat mereka adalah kunci untuk melindungi keberadaan satwa,” tegas Muriansyah.

Saat ini, BKSDA bersama OFI akan terus memantau kondisi kedua orangutan tersebut sambil mencari lokasi pelepasan yang aman agar mereka dapat kembali ke habitat alaminya. (C1/*)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *