Dari Bapeang untuk Indonesia, UMKM Borneo Mushroom Dapat Pendampingan dari STIE Sampit

Salah satu proses budidaya jamur tiram Borneo Mushroom, Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotaringin Timur.
Salah satu proses budidaya jamur tiram Borneo Mushroom, Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotaringin Timur.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Dalam upaya meningkatkan produktivitas dan daya saing pelaku usaha, dosen-dosen STIE Sampit melaksanakan program pendampingan untuk UMKM yang bergerak dalam budidaya jamur tiram di Desa Bapeang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha jamur tiram yang menghadapi kendala dalam pemasaran produk. “Kurangnya pemahaman tentang strategi pemasaran, terutama pemanfaatan digital marketing, membuat produk kami sulit bersaing di pasar yang lebih luas. Ini menjadi  tantangan yang harus segera diatasi,” ungkap Akhmad Mutohar, salah satu pelaku usaha Borneo Mushroom,

Program yang bertajuk “Pendampingan UMKM Dalam Mengembangkan Usaha Budidaya Jamur Tiram Borneo Mushroom” ini menargetkan dua aspek utama: pelatihan teknik dalam pengemasan produk jamur tiram yang modern dan peningkatan kemampuan pemasaran melalui digital marketing. Melalui pelatihan ini, diharapkan pelaku UMKM dapat menguasai teknik budidaya yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta meningkatkan produktivitas mereka.

Budidaya jamur tiram di Bapeang

“Dengan strategi pemasaran digital, kami berharap produk jamur tiram dari Desa Bapeang bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam branding dan pemasaran akan memberikan dampak signifikan bagi pendapatan kami,” lanjut Akhmad.

Adapun tim pelaksana pendampingan ini terdiri dari Ahmad Rudini, sebagai ketua, dan anggota Muamar, Bio Ertanto, serta Ridho Sarwono. Mereka berharap kegiatan ini dapat berjalan hingga bulan Juli 2024 dengan dukungan penuh dari dana DRTPM Kemendikbudristek.

“Kami ingin memberikan solusi konkret yang berkelanjutan bagi UMKM di Desa Bapeang. Pendampingan ini bukan hanya untuk meningkatkan penjualan, tetapi juga untuk menciptakan identitas visual yang menarik bagi produk mereka,” kata Ahmad Rudini.

Dengan program ini, diharapkan UMKM jamur tiram di Bapeang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal, bahkan sampai ke tingkat nasional. (C1/*)

Ucapan Selamat Lebaran Catatan 2024

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *