CATATAN.CO.ID, Sampit – Tak hanya ada di Jakarta, “Pasar Senin” juga dapat ditemukan di Kotawaringin Timur, bahkan berlokasi di sekolah. “Pasar Senin” yang dimaksud merupakan sebuah nama kegiatan gelar karya, buah dari kreativitas siswa/i SMPN 1 Teluk Sampit. Kegiatan “Pasar Senin” dilaksanakan pada Senin, 3 Oktober 2022.
Ketua PMO (Program Management Office) Sekolah Penggerak, Suyoso berkata, “Sangat unik, ya. Saya pikir, pemberian nama Pasar Senen ini menandai bahwa kegiatan pembelajaran yang dikemas di sekolah ini sangat berdekatan dengan kehidupan sehari-hari para siswa.”
Berbagai produk inovasi yang telah dihasilkan oleh para murid dipasarkan dalam sejumlah anjungan yang dipandu dengan menarik oleh para murid yang menciptakannya. Produk inovasi tersebut contohnya produk jajanan lokal, seperti jajanan olahan ikan dan teh asli Desaku.
Hal tersebut menunjukkan bahwa proyek yang dilaksanakan oleh para siswa di SMPN 1 Teluk tersebut benar-benar bersifat kontekstual dan berkearifan lokal.
Acara gelar karya tersebut pun merupakan hasil dari pembelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Mengutip Peraturan Kemendikbudristek No.56/M/2022, P5 merupakan kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter murid. Sehingga, kompetensi dan karakter peserta didik sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Adapun, pelaksanaan projek P5 dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Disdik Kotim sekaligus perwakilan PMO Kotim, Mahbub, mengapresiasi keberhasilan SMPN 1 Teluk Sampit dalam menguatkan karakter siswa berbasis Pancasila.
Selain itu, ia juga mengapresiasi antusiasme yang tinggi dari beberapa pihak yang hadir. Tak hanya para murid, Camat Teluk Sampit, para kepala desa setempat, dan orang tua murid turut memeriahkan acara gelar karya tersebut.
“Ya, luar biasa sekali ya. Terima kasih juga kepada Pak Camat, Pak Kades, dan orang tua murid, yang sudah hadir dalam acara ini,” ujar Mahbub.
Namun, dalam acara ini, Kepala SMP Negeri 1 Teluk Sampit Subhan Abdul Aziz menyampaikan, pelaksanaan proyek ini masih bisa dikembangkan lagi di hari yang akan datang. Padatnya agenda sekolah membuat acara gelar karya berjalan kurang sesuai harapan.
Ia juga mengatakan, terdapat sebuah kendala dalam pembuatan produk teh asli desaku. Kendala tersebut ialah cuaca.
“Khusus untuk proyek pembuatan produk teh asli desaku terhambat dinamika cuaca. Apalagi sekarang sedang musim hujan dengan curah tinggi. Sehingga, proses pengeringan belum ideal. Karenanya, proses proyek ini akan terus dikembangkan dalam kesempatan berikutnya,” tutup Subhan. (C10)