CATATAN.CO.ID, Sampit – Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Palangka Raya melakukan pengambilan sampel terhadap makanan yang diduga menjadi penyebab puluhan orang di Kabupaten Kotawaringin Timur alami keracunan massal.
“Yang kami ambil yang belum diambil oleh teman-teman dari dinas kesehatan,” kata Ketua Tim BPOM Palangka Raya Wiwik Wiranti, Sabtu, 1 April 2023.
Ia menambahkan, sebelumnya Dinkes Kotim telah mengambil sampel produk, sementara pihaknya mengambil bahan produk sebagai sampel yang akan diuji dilabolatorium balai pusat di Palangka Raya.
Pihaknya juga menanyakan terkait proses pengolahan dan bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan kue tersebut. Serta juga mengambil sampel bahan baku yang digunakan.
“Sebelumnya kami menanyakan proses pengolah dan bahan-bahan yang digunakan dan dari hasil wawancara itu kami mengambil bahan baku, ada bahan daging sapi, bahan baku kentang yang sudah dipotong-potong, dan sampel air,” ungkapnya
Sementara itu untuk uji mikrobiologi diperlukan waktu antara satu sampai dua minggu, untuk memastikan penetapan angka. Di mana angka tersebut akan menjadi bahan parameter yang akan diuji.
Adapun tindak lanjut apabila ditemukan kandungan yang berbahaya, maka akan dilakukan pembinaan terhadap pembuat makanan dan pedagang yang lainnya.
“Di Kalimantan Tengah pernah terjadi beberapa kasus keracunan makanan. Untuk tahun 2023 kejadian ini merupakan kasus yang pertama terjadi,” ujarnya.
Ia berharap pedagang selalu menjaga kebersihan ruangan produksi, kebersihan diri, pengolahan makanan dan bahan baku, serta bahan pengemas makanan itu sendiri.
Di mana dalam pengemasan makanan tidak boleh menggunakan kertas koran sebagai alas makanan dan harus menggunakan bahan pengemas yang baru.
“Serta harus diingat saat membeli makanan selalu lakukan pengecekan kemasan, cek label, cek izin edar serta cek kadaluwarsa setiap jenis makanan yang dibeli,” katanya. (C11)
