CATATAN.CO.ID, Sampit – Sungguh malang nasib Fathiya Auni Azahra. Bayi berusia 25 bulan itu terlahir tanpa anus dan vagina. Kelainan ini biasa disebut Atresia ani.
“Kami tak menyangka anak kami lahir dalam kondisi kekurangan, ” tutur Ibu Fathiya.
Pekerjaan ayahnya yang sebagai kernet truk pengangkut gas hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan setiap hari. Sementara sang ibu hanya sebagai ibu rumah tangga tanpa penghasilan.
Kondisi Fhatiya ini mendapat empati dari sejumlah masyarakat Kota Sampit, Kotawaringin Timur. Melalui Komunitas Seminggu 1000 Berkah uluran tangan dari masyarakat dikumpulkan untuk membantu pengobatan Fathiya.
Awalnya Ketua Komunitas 1000 Berkah, Iwan A membuka donasi untuk biaya pengobatan Fhatiya. Dan terkumpul dana Rp 6.150.000
Lalu Iwan juga berinisiatif menemui Lurah Baamang Barat, Paliansyah. Gayung bersambut, Paliansyah pun
menggerakkan Forum Koordinasi RW dan RT sekelurahan tersebut. Sehingga terkumpul dana sebesar Rp 5,9 juta.
Kemudian Iwan A yang juga Anggota Polres Kotim mengajak Ketua Bhayangkari Baamang bersama anggotanya untuk membantu meringankan beban orang tua Fathiya.
Ketua Bhayangkari Ranting Baamang Mitha Angga Yuli beserta Anggota memberikan bantuan sejumlah uang dan paket sembako untuk keperluan sehari-hari keluarga Fhatiya.
Di usia 3 hari Fathiya sudah dirujuk ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk pertolongan pertama pembuatan kantong di perut agar bisa buang air besar dan operasi ke-2 harus di Rumah Sakit Soetomo Surabaya.
Segala upaya sudah dilakukan, pada bulan November 2021 Fhatiya juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Soetomo Surabaya selama 2 bulan untuk dilakukan observasi dan operasi Laparaskopi yaitu pemeriksaan indung telur kanan kiri dan rahim.
Sehingga sudah dilakukan tindakan berupa sayat perut bagian kiri dan kanan. Jadi akan dilakukan operasi besar lagi untuk tindakan agar Fathiya dapat hidup normal seperti bayi pada umumnya.
“Harapan kami agar lebih banyak lagi yang peduli apabila ada melihat atau mendengar warga yang sedang kesusahan atau mendapatkan musibah. Serta kita doakan agak operasi Fhatiya berjalan dengan lancar,” kata Iwan. (C1)