CATATAN.CO.ID, Sampit – Penemuan bangkai anak buaya di Sungai Kukup, Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menggegerkan warga setempat dan menimbulkan kekhawatiran, khususnya bagi anak-anak yang biasa mandi di sungai tersebut.
Desy, warga sekitar, menceritakan bahwa peristiwa itu terjadi pada Jumat siang, 23 Mei 2025. “Kemarin jam 02.00 siang suamiku sedang memancing di sebelah rumah, tiba-tiba ada anak-anak yang ribut di jembatan bilang ada buaya,” ujarnya, Sabtu, 24 Mei 2025.
Anak-anak tersebut yang pertama kali menemukan bangkai anak buaya itu di sekitar Jembatan Sungai Kukup. Mendengar keributan, suami Desy langsung mendatangi lokasi dan memastikan keberadaan bangkai tersebut. “Aku suruh suamiku mengangkat buayanya agar dikuburkan karena sudah bau,” tambahnya.
Menurut Desy, kemunculan buaya di Sungai Kukup ini merupakan hal baru. Ia merasa khawatir karena anak-anak sering mandi di sungai tersebut. “Setahu saya belum pernah ada buaya di sini. Badan buaya itu juga tidak ada luka,” katanya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Resort Sampit, Muriansyah, mengatakan bahwa Sungai Kukup bukan habitat asli buaya. Namun, kebiasaan warga membuang sampah rumah tangga dan bangkai binatang ke sungai diduga menjadi penyebab buaya muara datang ke lokasi tersebut.
“Di wilayah Kelurahan Mentaya Seberang masih ada beberapa warga yang memelihara ternak di atas sungai dalam kandang. Kondisi ini memungkinkan adanya buaya lain di sekitar sungai,” jelas Muriansyah.
Muriansyah mengimbau warga agar lebih waspada dan menghindari anak-anak mandi di Sungai Kukup. Ia juga mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah atau bangkai binatang ke sungai serta melarang pemeliharaan ternak di sekitar sungai. Hal ini penting agar tidak mengundang buaya mendekat ke permukiman.(C1/*)