Bahaya Mengintai Bangunan Tua, Halikinnor Minta Edukasi Soal Instalasi Listrik Ditingkatkan

Bupati Kotim, Halikinnor saat mengunjungi lokasi kebakaran bangunan di STIH Sampit, Rabu, 16 April 2025.
Bupati Kotim, Halikinnor saat mengunjungi lokasi kebakaran bangunan di STIH Sampit, Rabu, 16 April 2025.

CATATAN.CO.ID, Sampit – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor, mengingatkan pentingnya memperhatikan instalasi listrik di bangunan tua, terutam yang berpenghuni. Ia menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami risiko penggunaan kabel listrik yang sudah melewati usia pakai.

“Selama ini banyak rumah yang sudah berdiri puluhan tahun, bahkan sampai 40 tahun, tapi kabelnya tidak pernah diganti. Padahal bisa jadi kabelnya sudah tidak layak dan berisiko menyebabkan kebakaran,” ujar Halikinnor, belum lama ini.

Ia meminta Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk gencar turun ke lapangan dan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai standar keamanan instalasi listrik.

Menurutnya, kabel listrik memiliki kapasitas arus dan batas usia pakai yang harus disesuaikan dengan kebutuhan rumah tangga. Jika dibiarkan, kabel yang sudah rapuh bisa menjadi sumber korsleting dan memicu kebakaran.

“Kita ingin sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat sudah paham dan bisa melakukan langkah pencegahan. Sosialisasi ini penting, agar masyarakat tahu kapan kabel harus diganti dan berapa kapasitas kabel yang sesuai dengan kebutuhan listrik di rumah,” tegasnya.

Upaya ini menjadi bagian dari langkah preventif pemerintah daerah dalam menekan risiko kebakaran akibat korsleting listrik, yang kerap terjadi karena kelalaian atau minimnya pengetahuan warga soal instalasi listrik yang aman.

Hal ini disampaikan Halikinnor, usai mengunjungi lokasi kebakaran yang terjadi dalam kurun waktu berdekatan yakni bangunan STIH Habaring Hurung Sampit dan bangunan milil warga di Jalan Sukabumi, Kecamatan Baamang, Rabu, 16 April 2025. Sebagian besar kebakaran di daerah itu selama ini disebabkan oleh korsleting listrik. (C1 /*)

BERITA TERKAIT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *