CATATAN.CO.ID, Sampit – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Dadang Siswanto, mengingatkan pemerintah kabupaten untuk mempersiapkan pemberlakuan “Car Free Day” (CFD) di Taman Kota Sampit dengan matang agar tidak merugikan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Dadang Siswanto menyatakan bahwa CFD seharusnya menjadi strategi untuk meningkatkan pendapatan UMKM, bukan sebaliknya. Pernyataan ini disampaikan menanggapi rencana pemberlakuan CFD setiap hari Minggu pagi di Taman Kota Sampit, yang direncanakan mulai 15 September 2024.
Taman Kota merupakan salah satu lokasi populer bagi warga Sampit yang ingin berolahraga atau bersantai, terutama pada akhir pekan. Ruang terbuka hijau ini seringkali menjadi tempat ramai, memberikan peluang bagi pelaku UMKM untuk berjualan di sekeliling taman.
Rencana pemberlakuan CFD ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Beberapa warga mendukung dengan harapan dapat berolahraga dengan aman tanpa risiko tertabrak kendaraan. Namun, beberapa pelaku UMKM mengkhawatirkan dampak negatifnya setelah menerima informasi bahwa lokasi berjualan mereka mungkin akan dipindahkan untuk kelancaran CFD.
Dadang Siswanto menekankan pentingnya mendengarkan dan melibatkan pelaku UMKM dalam perencanaan CFD. Ia berharap agar pemberlakuan CFD dapat berjalan dengan baik, memberikan keamanan bagi warga, dan tetap mendukung aktivitas ekonomi UMKM. Dadang mencontohkan keberhasilan CFD di Kota Palangka Raya, di mana keberadaan UMKM justru menjadi daya tarik dan memberikan dampak ekonomi positif.
“CFD bertujuan baik, namun perlu persiapan matang agar tidak mengganggu tren positif ekonomi di Taman Kota. Kita harus memastikan bahwa pelaku UMKM tetap mendapatkan peluang berjualan dan bahkan bisa semakin laris,” kata Dadang Siswanto.