CATATAN.CO.ID, Sampit – Aksi kepedulian ditunjukkan Anggota Komisi III DPR RI asal Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran dalam membantu korban banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur. Wakil rakyat itu membuat dapur umum untuk membantu makanan bagi korban banjir.
Untuk melaksanakan kegiatan itu, Agustiar bekerjasama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Pemuda Muhammadiyah Kotawaringin Timur. Dapur umum dibuka di Kelurahan Kuala Kuayan dan Desa Bawan Kecamatan Mentaya Hulu.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada bang Agustiar Sabran karena telah menggandeng kepemudaan untuk mengadakan dapur umum membantu korban banjir di daerah ini,” kata Ketua KNPI Kotim Endra Rosana di Sampit, Rabu, 26 Oktober 2022.
Dapur umum tersebut dilaksanakan di Kelurahan Kuala Kuayan pada 20 dan 21 Oktober, serta di Desa Bawan pada 24 dan 25 Oktober 2022. Kegiatan ini disambut gembira masyarakat tersebut karena dinilai dapat membantu warga korban banjir di wilayah itu.
Setelah makanan sudah siap, tim membagikannya kepada korban banjir. Mereka juga menyisir kawasan banjir untuk mengantar bantuan makanan tersebut kepada warga yang masih bertahan di rumah mereka yang terendam banjir.
“Ini sebagai bentuk kepedulian beliau (Agustiar Sabran) secara pribadi dan selaku wakil rakyat. Dan kami selaku pemuda juga menyambut baik langkah itu karena memang sangat dibutuhkan oleh saudara-saudara kita yang menjadi korban banjir,” kata Endra.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Kotawaringin Timur, Ahmad Julianto mengucapkan terima kasih dan syukur karena kepedulian Agustiar Sabran yang telah membantu korban banjir di kecamatan tersebut. Bantuan tersebut dirasakan sangat bermanfaat.
“Kami atas nama organisasi, sekaligus saya selalu putra Kuala Kuayan, mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kepedulian ini. Ini tentu sangat bermanfaat dalam meringankan beban masyarakat yang menjadi korban banjir,” Ahmad Julianto yang juga mewakili masyarakat Kuala Kuayan.
Sementara itu, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, saat ini banjir masih merendam 19 desa, 1.506 rumah, tujuh tempat ibadah, 12 sekolah dan tiga fasilitas kesehatan. Akibat kondisi ini, sebanyak 2.376 kepala keluarga dengan 8.240 jiwa terdampak banjir. (C2)
