CATATAN.CO.ID, Sampit – Rest Area Posko Sampit di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 6, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), menjadi tempat istirahat gratis bagi para jemaah Haul ke-20 Guru Sekumpul. Posko ini menyediakan makanan, minuman, dan fasilitas pendukung lainnya untuk memudahkan perjalanan jemaah menuju Martapura, Banjarmasin.
Ketua Panitia Perlengkapan Rest Area Sampit, Supriadi, melalui Bendaharanya, Ami, menjelaskan bahwa posko tersebut telah beroperasi sejak 1 Januari 2025.
“Alhamdulillah, hari kedua ini kami terus berupaya mempermudah para jemaah Haul Guru Sekumpul. Semua kebutuhan di posko ini, mulai dari makanan, minuman, hingga bantuan lainnya, disiapkan oleh sekitar 50 relawan yang telah mendapat izin dari posko induk,” ungkap Ami, Kamis, 2 Januari 2025.
Setiap harinya, posko ini melayani ribuan jemaah dari berbagai daerah. Selain makanan dan minuman, fasilitas pengecekan kesehatan juga disediakan dengan dukungan tim medis dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Murjani Sampit.
“Sejauh ini, perjalanan jemaah yang singgah di posko berjalan aman. Meski ada insiden dua jemaah tertinggal dari rombongan, kami sudah menangani masalah tersebut dengan baik,” tambah Ami.
Dari pantauan di lokasi, sebagian besar jemaah yang singgah berasal dari luar daerah, seperti Seruyan, Lamandau, Sukamara, Pangkalan Bun, hingga Pontianak. Kehadiran posko ini mendapat sambutan positif dari jemaah karena memberikan kenyamanan di tengah perjalanan panjang mereka.
Mengenang Guru Sekumpul
Muhammad Zaini Abdul Ghani, yang lebih dikenal sebagai Guru Sekumpul atau Abah Guru Sekumpul, adalah ulama besar asal Kalimantan Selatan. Lahir pada 11 Februari 1942, beliau wafat pada 10 Agustus 2005 karena komplikasi penyakit, termasuk gagal ginjal.
Sebelum wafat, Guru Sekumpul sempat menjalani perawatan selama 10 hari di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Kabar kepergiannya mengguncang umat Islam di Kalimantan Selatan, yang langsung berbondong-bondong ke Sekumpul, Martapura, untuk memberikan penghormatan terakhir.
Haul Guru Sekumpul menjadi tradisi tahunan yang selalu dihadiri oleh ribuan jemaah dari berbagai penjuru, sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan ilmu yang beliau wariskan. (C20)